POJOKBANDUNG.com, JATINANGOR – Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Jabar akan menggelar Kejuaraan daerah (Kejurda) khusus pemula pada 24 Juli 2016. Hal tersebut dilakukan untuk menjaring bibit atlet bertalenta sekaligus tes event di venue PON XIX yang baru rampung dibangun.
Sekretaris Umum PTMSI Jabar Dadang Sudrajat mengatakan,
kejuaraan yang dibuka khusus untuk atlet pemula se-Jabar tersebut selain menjalin mencari silaturahmi antar Pengcab juga untuk menarik massa sebanyak mungkin dan melihat pergerakan mereka di venue.
“Sudah saya kirim undangannya ke-27 cabang PTMSI di Jabar dan responnya cukup baik bahkan beberapa banyak orang tua antusiasmenya sangat bagus untuk mengikutsertakan anaknya,” ucapnya kepada wartawan belum lama ini.
Dadang menyebut, kenapa hanya khusus petenis pemula sebab jika digelar bagi atlet senior maka kemungkinan yang datang ke venue hanya sedikit karena atlet senior tidak banyak datang bersama pendamping (orang tua-red) biasanya hanya bersama pelatih.
“Kalau junior itu selalu didampingi kedua orang tua bahkan saudara dan teman jadi semakin banyak massa datang maka kualitas venue bisa diuji,” imbuhnya.
Kata Dadang, pelaksanaan Kejurda tersebut memang terbilang mendadak. Pasalnya, ia mendapat kabar bahwa di hari yang sama cabor futsal dan silat akan menggelar satu kegiatan, (uji tanding-red).
“Bila tiga cabor menggelar kegiatan dengan jumlah massa yang banyak maka bisa dijadikan penilaiannya seolah-olah simulasi PON XIX,” terangnya.
Dilain sisi, adapun beberapa klub yang sudah konfirmasi kepada dirinya secara non formal, sambung Dadang, klub berasal dari Kabupaten Sumedang, Garut, Bandung, Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya yang bertanya mengenai kriteria persyaratan yang wajib ditempuh.
“Sudah banyak yang telepon bertanya ini dan itu. Tapi tetap ya’ pendaftaran melalui PTMSI di Kota dan Kabupaten masing-masing,” paparnya.
Dadang menjelaskan, kriteria yang menjadi syarat utama untuk bisa berlaga di Kejurda pemula tersebut meliputi peserta maksimal usia 12 tahun kemudian setiap kota atau kabupaten memiliki kouta 4 putra dan 4 putri dan tambahan 2 peserta umum terbaik di daerah masing-masing.
“Perhitungan kami jika semua daerah mengirimkan atlet dengan kuota penuh (bersama orang tua dan rombongan-red), maka diperkirakan ada 1.300 orang yang datang ke veneu, dan itu sudah 75 persen dari kursi penonton yang tersedia yakni 1.700 kursi bahkan bila lebih bisa 2.000 kursi,” jelasnya.
Dadang berharap, kegiatan tersebut bisa memberikan penilaian terhadap kualitas venue dari aspek kelebihan dan kekurangan seperti fasilitas arena pertandingan, toilet, area parkir, tribun, tempat duduk penonton dan lain sebagainya.
“Bila memang ada yang harus dibenahi maka segera kami benahi, mumpung masih ada waktu sebelum PON XIX dimulai,” tandasnya.(cr3)