POJOKBANDUNG.com, TURKI – Pemerintah Turki baru saja merilis data terbaru mengenai jumlah korban peristiwa pengeboman di Bandara Internasional Ataturk, Istanbul, Rabu dinihari (29/6).
Menurut Perdana Menteri Binali Yildirim, korban tewas saat ini tercatat sebanyak 36 orang. Diduga kuat tiga pengebom bunuh diri dalam aksi itu memiliki kaitan dengan kelompok ISIS. Namun begitu, menurut Yildirim, pihaknya masih menelusuri kepastian pelaku serangan.
Disebutkannya, penyerang tiba di bandara dengan menggunakan taxi. Mereka juga menggunakan senjata laras panjang sebelum meledakkan diri.
Juga disebutkan bahwa di antara korban tewas ada beberapa warganegara asing. Namun belum disebut detail data korban.
Sebuah pesawat yang membawa Perdana Menteri Albania, Edi Rama telah mendarat di bandara Ataturk, Istanbul ketika serangan tiga bom bunuh diri terjadi. Insiden berdarah ini telah menyebabkan 36 korban tewas.
Menurut kantor berita swasta Dogan, kedatangan Edi Rama ke Turki dalam rangka kunjungan kerja. Perdana menteri dan rombongannya bergegas diamankan ke kediaman seorang pejabat.
Rombongan tersebut dijadwalkan melakukan perjalanan ke ibukota Turki, Ankara. Serangan ini terjadi hanya beberapa jam setelah Turki dan Israel menandatangani kesepakatan normalisasi hubungan bilateral kedua negara yang memanas selama enam tahun terakhir. Belum diketahui apakah ada hubungan di antara dua kejadian ini.
Penandatanganan normalisasi hubungan itu dilakukan secara terpisah di Tel Aviv dan Ankara. Pihak Isreal diwakili pejabat Kementerian Luar Negeri Israel, Dore Gold, sementara pihak Turki diwakili pejabat Kementerian Luar Negeri Turki, Feridun Sinirlioglu.
Sehari sebelumnya, kepala pemerintahan kedua negara mengumumkan tentang normalisasi hubungan ini. Hubungan kedua negara memburuk setelah tentara Israel menewaskan 10 10 warganegara Turki yang mendukung kemerdekaan Palestina dalam pelayaran Mavi Marmara menuju Gaza bulan Mei 2010.
Normalisasi hubungan dibicarakan pertama kali pada tahun 2015. Finalisasi draft normalisasi dilakukan di Roma, Italia. Dalam kesepakatan normalisasi itu, Israel setuju membayar uang sebesar 20 juta dolar AS untuk korban dalam peristiwa Mavi Marmara itu.
Sementara Turki setuju untuk membatalkan semua tuduhan yang dialamatkan kepada tentara Turki yang melakukan pembunuhan. Selain itu, Turki juga akan diperkenankan memasuki Palestina dengan kapal yang membawa 10 ribu ton bantuan kemanusiaan, melalui pelabuhan Ashdod milik Israel. Pengiriman bantuan kemanusiaan akan dilakukan pada 1 Juli mendatang. (dem/wid)