POJOKBANDUNG.com, BANDUNG— Menjelang PON ke XIX September mendatang, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengecek langsung kondisi Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kamis (2/6).
”Bedasarkan keterangan tim ahli Bareskrim dan Puslitbang Kemenpu pera sementara ini GBLA dinyatakan aman,” ujar Ridwan Kamil kepada wartawan, Kamis (2/6).
Kondisi ini terlihat setelah tercek pada 14 alat bernama ‘Data Logger’ yang dipasang dari lantai satu hingga empat GBLA.
Ridwan Kamil menambahkan, pada data terdapat beban 3 kali yang kokohnya melebihi jumlah orang yang akan duduk. Namun masih di ambang batas normal bahkan sangat kecil.
“Artinya sangat aman untuk beban melebihi normal, semisal 1 x 1 meter diduduki berempat dengan berat 80 kg atau total hanya 320 kg padahal ini untuk 800 kg/mtr persegi,” paparnya.
Karenanya Ridwan Kamil mengaku senang terlebih jadwal perbaikan tepat waktu. Selain itu, dari perkiraan keamanan juga baik.
“Tinggal dari pihak PB PON dan Prov Jabar segera meninjau dan mengambil keputusan apakah ini tetap digunakan untuk pembukaan atau tidak, kalau bisa alhamdulilah tapi kalu tidak pihaknya mahfum karena keputusan ada di provinsi,” terangnya.
Namun, lanjut Riwan Kamil, saat penyerahan ia ingin kondisi GBLA kinclong, jangan ada debu-debu, jangan ada kelupas-kelupas, keramik pecah, pookoknya sesuai standar serah terima.
“Gedung semegah ini tidak kalah dengan stadion Barcelona dan Madrid,” tambahnya.
Sedang soal akses tol, kata Riwan Kamil melalui jalan Tol belum bisa, sehingga seperti pertandingan melawan Malaysia ke Jalan Soekarno Hatta melipir ke Gedebage.
Untuk pengerjaan fly over sendiri secara detail Emil tidak tahu hanya berdasarkan laporan bakal sesuai jadwal dan sudah 90 persen kabar baik.
Disinggung akankah GBLA digunakan pertandingan bola oleh Persib, Ridwan Kamil pun tak memastikannya karena ia tidak tahu jadwal main Persib.
“Namun saya sudah meminta manager Persib H Umuh agar rapat dan segera meninjau ke GBLA untuk kemudian memutuskan,” katanya.
Begitupun soal pihak mana yang bakal mengelola. Tegasnya, sudah ada studi dari Unpad dan karena sudah dipastikan setiap ada fasilitas baru Pemkot tidak bisa kelola sendiri karena SDM terbatas.
“Makanya, kami mempertimbangkan untuk dikelola oleh pihak ketiga saja. Tapi karena ini skala besar, jadi pihak yang mau mengelola, harus dilelang,” tandasnya.
Dalam lelang, akan dipilih, mana yang punya pengalaman yang paling baik dan memberikan nilai ekonomi paling baik, memberikan benefit terbaik. (mur)