POJOKBANDUNG.com, JAKARTA – Dinamika yang terjadi di sepak bola Indonesia terus bergulir. Kini setelah Indonesia Soccer Championship (ISC) berlangsung, muncul Kelompok 85 yang secara resmi menuntut PSSI menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Langkah tersebut untuk memecah kebuntuan yang terjadi selama ini. Sebab, sanksi administrasi dari Kemenpora tak kunjung dicabut.
Padahal pada pertemuan di Istana Presiden April lalu, sejumlah Asprov dan klub yang datang memunculkan wacana adanya KLB. Menindaklanjuti hal tersebut 21 orang yang mengaku mewakili kelompok 85 datang ke kantor PSSI di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta. Mereka menyerahkan surat permohonan tersebut secara resmi.
Umuh Muchtar menjadi juru bicara kelompok 85 datang ke kantor PSSI dengan penuh semangat. Mereka ditemui Sekjen PSSI, Azwan Karim, Haryo Yuniarto, Anggota Komite Etik, Haryo Yuniarto dan Mahfuddin Nigara. Umuh dan tim sudah menyiapkan segala sesuatunya dalam mengajukan permohonan KLB kali ini.
Termasuk menyiapkan stempel tanda terima permohonan yang sengaja mereka bawa . Sebab, PSSI sudah resmi boyongan dari kantor mereka, karena ring 1 SUGBK akan segera direnovasi untuk kepentingan Asian Games 2018. ”Langsung saja ditanda tangani karena kami diberikan amanat oleh teman-teman,” kata Umuh membuka percakapan.
Permohonan untuk menggelar KLB itu dimaksudkan untuk memilih Ketua Umum dan jajarannya plus komite eksekutif yang dinilai kelompok 85 gagal dalam menjalankan tugasnya. Di tengah sanksi pemerintah dan FIFA yang tak kunjung rampung, PSSI tidak mampu menjalankan roda kompetisi ataupun kongres tahunan yang sejatinya digelar awal tahun.
Kali ini kongres tahunan yang secara rutin digelar awal tahun malah mundur lima bulan di akhir Mei nanti. ”KLB menjadi sarana untuk menuntaskan perkara yang terus berlangsung ini, kami bicara integritas dan independensi PSSI,” lanjut Umuh.