Begini Cara Kelompok Abu Sayyaf Menyekap 10 WNI Selama 40 Hari

Para WNI eks sandera kelompok Abu Sayyaf (berkemeja putih) berpose bersama Menteri Luar Negeri RU Retno LP Marsudi di Kemlu, Jakarta Pusat, Senin (2/5) saat prosesi penyerahan ke pihak keluarga. FOTO:Miftahulhaya/Jawa Pos

Para WNI eks sandera kelompok Abu Sayyaf (berkemeja putih) berpose bersama Menteri Luar Negeri RU Retno LP Marsudi di Kemlu, Jakarta Pusat, Senin (2/5) saat prosesi penyerahan ke pihak keluarga. FOTO:Miftahulhaya/Jawa Pos

POJOKBANDUNG.com, JAKARTA – Sepuluh warga negara Indonesia (WNI) yang selama 40 hari disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina akhirnya dibebaskan. Salah satu eks sandera, Wawan Saputra pun mengisahkan pengalamannya saat ditawan kelompok militan bersenjata di Filiina selatan itu.

Salah satu anak buah kapal (ABK) Brahma 12, Wawan Saputra mengaku tidak pernah sekali pun melihat wajah para penyandera. Sebab, penyandera selalu mengenakan masker alias penutup wajah.

“Mereka pakai topeng hitam dan rompi. Mereka juga menenteng senjata api lengkap. Ada sekitar sepuluh orang,” ujar Wawan di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Senin (2/5).

Menurut Wawan, 10 penyandera itu tidak banyak berkomunikasi dengan para sandera. Mereka hanya berkomunikasi ketika hendak bergerak dan makan.

“Mereka tidur bergantian-gantian menjaga para sandera. Setiap malam kami selalu berpindah-pindah tempat,” ucapnya.

‎Sebelumnya, 10 WNI kru kapal  Brahma 12 yang diculik pada 26 Maret lalu dilepaskan, Minggu (1/5). Mereka tiba di Bandara Halim Perdanakusuma pada malam harinya. Setelah melalui pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Subroto, para sandera itu diserahkan oleh Kemenlu ke keluarga masing-masing Senin (2/5).(mg4/jpnn)

loading...

Feeds

BPJAMSOSTEK Tasikmalaya Gelar Employee Volunteering

POJOKBANDUNG.com, TASIKMALAYA – BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tasikmalaya melaksanakan kegiatan Employee Volunteering bersih-bersih sampah Bersama Bank Sampah Belebet dalam rangka World …