Soal Turunnya BBM, Dishub Cimahi Kaji Penurunan Tarif Angkutan Umum

POJOKBANDUNG.com, CIMAHI–Kementerian Perhubungan meminta penurunan tarif angkutan sebesar 3% terkait penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 April 2016. Hal itu akan dikaji oleh Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Perhubungan.

Itu disampaikan Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Cimahi Ruswanto. Ia mengatakan, pemerintah daerah merupakan bagian dari pemerintah pusat sehingga tidak ada alasan bagi pemda untuk tidak ikut melaksanakannya.

“Tentu kami akan mengkajinya, karena kami juga merupakan bagian dari pemerintah Pusat. Hanya saja, dalam praktiknya harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya di Kantor Pemerintah Kota Cimahi, Jl. Rd. Demang Harfjakusuma, Kamis (31/3).

Kajian dan Pertimbangan dalam hal penurunan tarif harus dilakukan, karena ia katakan untuk menghindari pihak-pihak yang dirugikan.

Seperti diketahui, pemerintah menetapkan harga BBM jenis premium menjadi Rp 6.450 per liter dan solar Rp 5.150 per liter. Harga premium sebelumnya Rp 6.950 per liter, dan harga solar Rp 5.650 per liter. Sementara harga minyak tanah tidak mengalami penurunan, yakni tetap Rp 2.500 per liter.

Dinas Perhubungan Kota Cimahi dalam waktu dekat akan mengundang Organda Kota Cimahi membahas kemungkinan penurunan tarif angkutan. Dirinya menilai penurunan tarif sebesar 3% dari tarif yang berlaku Rp3.000 per orang tidak akan signifikan.

Di Cimahi sendiri, saat ini ada tiga trayek yang kewenangan tarifnya dibawah Dishub Kota yakni jurusan Cimindi-Pasar Antri, Cibeber- Pasar Antri Via Contong, Cibeber-Pasar Antri via Leuwi Gajah dengan total armada sebanyak 400 angkutan.

“Meski begitu, hal ini juga harus dibicarakan dengan para pengusaha angkutan,” ucapnya.

Tujuannya untuk melihat tingkat kepatuhan pemilik angkutan terhadap aturan yang ditetapkan pemerintah.

“Monitor ini untuk mengukut tingkat kepatuhan pemilik angkutan. Jadi, ini akan menjadi bahan buat pengguna dan operator,” ujarnya.

Disinggung mengenai alasan para pemilik angkutan enggan menurunkan tarif lantaran penurunan BBM tidak berpengaruh besar dalam operasional angkutan melainkan spare part, menurutnya hal itu tidak bisa diterima.

“BBM juga menjadi domain penentu dalam besaran tarif angkutan. Jadi, tetap ada pengaruhnya,” ucapnya.
(bbb)

loading...

Feeds