POJOKBANDUNG.com, BANDUNG-Dalam upaya mendongkrak perekonomian daerah, bank bjb terus melakukan pendampingan terhadap sejumlah BPR, terutama yang telah berafiliasi.Diantaranya melakukan kerjasama tata kelola dan manajemen risiko terintegrasi dengan anggota konglomerasi keuangan bank bjb.
“Dengan adanya penunjukan bank bjb sebagai entitas utama, bank bjb ikut mendorong terciptanya tata kelola perusahaan yang baik dan pengelolaan risiko yang baik pada anggota konglomerasi keuangan bank bjb,” kata Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko bank bjb Agus Mulyana di Hotel Crowne Plaza, Rabu (30/3).
Selain itu, hal ini juga dalam upaya memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.18/POJK.03/2014 tanggal 19 November 2014 perihal Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.17/POJK.03/2014 tanggal 19 November 2014 perihal Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan.
“Perjanjian ini termasuk sebagai dasar pemantauan pelaksanaan tata kelola perusahaan (good corporate governance) dan pengelolaan manajemen risiko pada anggota konglomerasi bank bjb,” terangnya.
Pemimpin Divisi Manajemen Anak Perusahaan bank bjb Jaja Jarkasih menuturkan, pelaksanaan tata kelola terintegrasi dan manajemen risiko terintegrasi diawali dengan penunjukan bank bjb sebagai entitas utama oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat atas lembaga jasa keuangan lainnya yang dimiliki dan dikendalikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Merujuk hal tersebut, maka bank bjb melaksanakan kegiatan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama dengan anak perusahaan dan perusahaan terelasi yaitu Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang dimiliki dan dikendalikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.Perjanjian kerjasama ini dibuat untuk menyepakati hal-hal yang akan diatur dalam pelaksanaan tata kelola terintegrasi dan manajemen risiko terintegrasi konglomerasi keuangan bank bjb.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko bank bjb Agus Mulyana yang sekaligus menandatangani perjanjian kerjasama tersebut dan 10 Direktur Utama BPR yang meliputi PT. BPR Intan Jabar, PT.BPR Karya Utama Jabar, PT.BPR Cipatujah Jabar, PD.BPR LPK Cimerak Ciamis, PT.BPR Cianjur Jabar, PD.BPR LPK Cigasong, PD.BPR LPK Panyingkiran, PD.BPR Cingambul, PD.BPR LPK Banjaran, dan PD.BPR LPK Bekasi.
“Dengan adanya pendampingan dari bank bjb, diharapkan BPR bisa makin maju dan sehat keuangannya sehingga mampu bersaing dalam bisnis keuangan yang semakin ketat,” ungkapnya.
“Bahkan dalam RBB sudah disiapkan Rp 61 miliar untuk men-support BPR yang telah berafiliasi dengan bank bjb.Semoga tahun ini sudah bisa terealisasi,” katanya menambahkan.
Pada kesempatan yang sama Kepala Biro Investasi dan BUMD Pemprov Jabar Sony Samsu Adinugraha menyambut positif kerjasama ini.Sebab dengan pendampingan yang dilakukan bank bjb terhadap BPR , akan berdampak positif terhadap perekonomian daerah.
“Dengan adanya pelatihan dalam segi tata kelola dan manajemen risiko, maka BPR akan semakin sehat kinerja dan keuangannya,” imbuhnya.
Sementara itu Dirut PT.BPR Intan Jabar Aam Muhammad mengaku berterimakasih kepada bank bjb yang telah melakukan pelatihan dan pendampingan.
“Jujur kita jadi lebih tahu tentang tata kelola dan manajemen risiko, sehingga good corporate governance bisa terwujud dengan baik,” katanya menegaskan.(*)
