Hadapi Pilkada Cimahi 2017, Ini yang Sedang Dilakukan PKS

Ketua DPD PKS Kota Cimahi, Dedi Lazuardi menandatangani Komitmen Pemenangan Pilkada Partai Keadilan Sejahtera. Foto: Bahi Binyatillah

Ketua DPD PKS Kota Cimahi, Dedi Lazuardi menandatangani Komitmen Pemenangan Pilkada Partai Keadilan Sejahtera. Foto: Bahi Binyatillah

POJOKBANDUNG.com, CIMAHI – Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Cimahi, Dedi Lazuardi menyatakan, menjelang Pilkada Cimahi 2017, PKS tengah fokus melakukan penguatan internal partai dengan melakukan koordinasi, dan menyusun strategi untuk mengetahui elektabilitas bakal calon yang sudah dipilih PKS di mata masyarakat.


Salah satu caranya, dengan menggerakan kader di setiap RW untuk melakukan sosialisasi bakal calon. Seperti diketahui, PKS sudah memunculkan nama bakal calon dalam pemilihan kepala daerah Kota Cimahi.

Mereka adalah Ledia Hanifa (Anggota DPR RI), Achmad Zulkarnain (anggota MPW PKS Jabar), Arif Minardi (anggota DPR RI 2009-2014), Dedi Lazuardi (Ketua DPD PKS Cimahi), Masrokhan (anggota DPRD Kota Cimahi 2009-2014).

Selanjutnya Ridho Budiman (Anggota DPRD Jabar 2009-2014), Santoso Anto (Wakil Ketua DPRD Kota Cimahi 2014-2019), Supiyardi (anggota DPRD Kota Cimahi 2009-2014), Tate Qomarudin (anggota DPRD Jabar 2014-2019), dan Zulkarnaen (pengurus DPW PKS Jabar).

“Waktu satu tahun jelang Pilkada adalah waktu yang singkat. Maka, kami akan melakukan sosialisasi di setiap RW di Kota Cimahi,” terang Dedi.

Setiap koordinator di setiap RW melakukan konsolidasi dan memberikan evaluasi, serta mengenalkan bakal calon. “Hasilnya, kami akan mengetahui elektabilitas setiap calon,” pungkasnya.

Salah satu bakal calon yang diusung PKS, Ledia Hanifa mengatakan, kader PKS harus siap jika dipercaya partai untuk diusung menjadi calon kepala daerah.

“Urusan pencalonan terkait pimpinan kota Cimahi diserahkan kepada partai. Kader PKS harus siap,” ujarnya.

Disinggung mengenai konsekuensi jika terpilih partai untuk menjadi calon kepala daerah, ia mengatakan siap.

“Jika terpilih, otomatis saya harus melepaskan keanggotaan DPR RI. Tentu itu merupakan konsekuensi. Tapi mengenai mekanismenya, nanti dibicarakan lagi sama partai,” pungkasnya. (bbb)

 

Loading...

loading...

Feeds