POJOKBANDUNG.com, BANDUNG–Keluarga memiliki peranan besar dari setiap keinginan dan kesuksesan, terutama adanya sosok ibu yang selalu mendukung cita-cita sang anak. Berkat dukungan dan motivasi itulah, Arif Abdul Hafiz (17) kini bisa menjadi atlet catur Jawa Barat yang siap diturunkan dalam perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) Ke-XIX 2016 Jabar.
Remaja asal Kabupaten Bogor tersebut, mulai termotivasi dari melihat sang kaka, Sumardi Saidul Ula, ketika memegang piala juara dalam turnamen catur. Arif Abdul Hafiz, seiring berjalannya waktu ia semakin termotifasi melampaui kehebatan sang kakak yang menggeluti dunia catur.
Sejak usia 6 tahun, Arif mulai menekuni olahraga strategi otak dan sering mengikuti seleksi kejuaraan tingkat lokal maupun nasional. Karena tekad yang kuat kini usahanya tidak sia-sia, berbagai turnamen dan kejuaraan dia ikuti diantaranya Asean age di Kalimantan Timur dan Malaysia Open 2015, tak ayal puluhan piala berhasil dikumpulkannya.
”Karena kaka saya menjadi juara, saya pun harus bisa juara bahkan melebihinya,” ucapnya sambil tersenyum kepada radar bandung saat ditemui di KONI Jabar Jalan Padjajaran Bandung, Minggu (27/3).
Melihat potensi dan keinginan yang kuat, Arif akhirnya didukung penuh oleh orangtuanya. Setiap mengikuti kejuaraan, disampingnya selalu ada sosok perempuan yang memberi semangat, Ibu, sosok yang selalu memberi motifasi, dorongan, dan doa.
”Hari ini saja datang dari Bogor meskipun sekedar melihat anaknya latihan,” terangnya.
Remaja yang masih duduk di kelas II SMA Indocement Kabupaten Bogor itu ingin bermain catur hingga masa tuanya dan sudah siap untuk mengikuti berbagai kejuaraan sesuai dengan apa yang dia cita-citakan meskipun dia tahu seberat apa lawan-lawan yang akan dia temui nanti. Kini Arif harus berkonsentrasi untuk memperlihatkan kemampuannya di PON Ke-XIX 2016 Jabar.
”Latihan teknik dan strategi masing-masing satu jam setiap hari, kadang sparing partner sama kaka untuk mengukur skill sejauh mana kemampuan saya,” terangnya.
PON 2016 memang merupakan yang pertama bagi Arif, rasa deg-degan dan grogi mulai terasa. Karena dirinya masih merasa tidak percaya bisa ikut kejuaraan yang akan membawa nama baik Jawa Barat, keluarga dan sekolah. Namun, hal itu bisa ia tepis dengan semangat yang selama ini dapatkan.
Arif tidak bermuluk-muluk untuk mendapatkan banyak medali yang ingin dibawa pulang dia hanya mau menjadi yang terbaik.
”Satu medali emas cukup bagi saya, asal bisa berkontribusi untuk Jabar,” pungkasnya.(Asep Rahmat/cr3)