POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Babak kualifikasi PON ke-XIX 2016 Jabar yang mempertemukan tim Grup A antara Provinsi DKI Jakarta dan Banten pukul 15.00 Wib berujung rusuh. Laga yang baru berjalan 67 menit harus terhenti saat wasit yang memimpin jalannya pertandingan meniup peluit karena kiper dari tim banten melakukan pelanggaran terhadap pemain DKI Jakarta di dalam kotak pinalti.
Berawal dari keputusan wasit di menit 67 yang memberikan hadiah penalti untuk DKI Jakarta cekcok mulut antar pemain terjadi hingga adu jotos tidak dapat dihindari.
Melihat jalannya pertandingan yang sudah tidak kondusif aparat kepolisian dan panitia turun ke lapangan untuk memisahkan kedua tim yang berseteru, 30 menit lebih perseteruan terjadi, saling adu argumen antara panitia dan kedua jajaran pengurus tim membuat suasana semakin memanas.
Manager tim Banten, H Babay Karnawi, menyebutkan bahwa pihaknya merasa dicurangi oleh wasit dan mempertanyakan sanksi penalti.
“Dari kemarin kami dicurangi, kalian tahu sendiri,” ucapnya kepada wartawan saat ditemui di Archamanik Sport Center, Senin (21/3).
Ketika dimintai keterangan apakah mundurnya tim banten memang khusus babak kualifikasi atau hanya pertandingan berlansung. Babay tidak berkata banyak hanya mengucapkan Banten mundur dari pertandinga meskipun belum ada pernyataan resmi dari official.
“Pokonya banten mundur,” teganya.
Sesuai dengan aturan, bila tim yang tidak mau melanjutkan pertandingan dan tidak mau menerima keputusan wasit maka tim tersebut dinyatakan didiskualufikasi (WO) artinya DKI Jakarta mendapatkan 3 poin.
Sementara itu wakil manager DKI Jakarta, Herdiana menyebutkan, selama pertandingan berlangsung permainan berjalan dengan baik. Namun, dirinya berpendapat bila ada pelanggaran saat bertanding semua adalah keputusan wasit.
“Wasit jadi tumpuan utama pemain di lapangan, bila ada keputusan jangan dipengaruhi dari pihak luar,” pungkasnya.(cr3).