POJOKBANDUNG.com, JAKARTA – Nama Ani Yudhoyono mulai laris manis beberapa hari ini. Istri dari Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), itu digadang-gadang bakal menjadi sosok yang diusung Partai Demokrat dalam Pilpres 2019.
Beragam tanggapan langsung mengalir dari para politikus. Salah satunya dari Nasir Djamil (Partai Keadilan Sejahtera). “Siapa yang tidak kenal Bu Ani. Kalau dari popularitas tidak ada yang tidak kenal Bu Ani, sepuluh tahun mendampingi SBY. Di medsos, di media-media itu,” kata Nasir.
Nama Ani SBY disebut muncul sebagai perwakilan keinginan masyarakat. Itu yang bilang juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul. Ruhut mengatakan, dalam Tour de Java yang kini sedang dilakukan SBY, muncul harapan agar Ani bisa maju di Pilpres 2019.
“Bisa saja alasan seperti itu, karena itu kan lebih dekat dengan masyarakat, langsung mendengar,” timpal Nasir.
Saat ditanya apa PKS juga akan mengikuti cara partai berlambang bintang mercy memunculkan kandidat capres, anggota Komisi III DPR itu langsung menjawab tegas.
“Enggak lah. Karena kami sadar kekuatan menengah, di bawah Demokrat, 40 kursi di DPR. Sadar betul dengan kondisi kami sehingga tidak cepat-cepat mengumumkan,” tambahnya.
Sementara itu, pengamat politik Akar Rumput Strategic Consulting, Dimas Oky Nugroho melihat terbukanya kemungkinan Ani Yudohoyono tampil sebagai kandidat di Pilpres 2019.
Dimas menilai, perjalanan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bertajuk Tour de Java ke beberapa daerah, salah satunya bertujuan untuk memperkuat citra Ani. “Di setiap frame SBY selalu ada Ibu Ani. Ini tanda yang jelas,” kata Dimas.
Menurut Dimas, kapasitas Ani cukup baik, punya leadership yang baik, punya pengalaman politik yang lumayan karena mendampingi SBY selama 10 tahun, dan pengaruhnya juga tidak bisa disepelekan. “Bu Ani ini sangat prosfektif,” tandas Dimas. (fat/ysa/rmol/adk)