Kacamata Gerhana Ludes Terjual, Banyak Pengunjung Bosscha Tak Kebagian

ilustrasi

ilustrasi

POJOKBANDUNG.com, LEMBANG–Ribuan pengunjung memadati Observatorium Bosscha di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (9/3). Kedatangan mereka tak lain untuk mengobati rasa penasaran melihat fenomena gerhana matahari total (GMT) yang langka terjadi di dunia.

Petugas penerima pengunjung Bosscha Cucu Suryati (47), mengatakan, di antara ribuan pengunjung itu, ada yang datang dari berbagai kota di Indonesia. Jumlah mereka diperkirakan mencapai ratusan orang. Mereka mulai berdatangan ke lokasi tempat menyaksikan GMT secara langsung dari sejak pukul 03.00 WIB.

Cucu mengaku, jumlah pengunjung sebanyak ini merupakan kejadian kali pertama di Observatorium Bosscha. “Saya ke sini jam empat pagi juga sudah banyak ratusan orang,” ujar Cucu.

Bahkan, kata Cucu, banyak dari pengunjung yang tidak kebagian saat hendak membeli kacamata khusus untuk melihat GMT karena langsung diserbu pembeli yang datang lebih dulu. Sejak dilaunchingkannya kacamata khusus pada Sabtu 27 Februari lalu, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 300 buah kacamata untuk penjualan di Bosscha.

“Kami hari ini saja menyediakan kacamata yang tersisa sekitar seratusan langsung ludes dibeli, sebelumnya kami sudah jual juga,” katanya.

Observatorium Bosscha yang dijadikan sebagai salah satu tiitk tempat yang dipilih untuk menyaksikan GMT di Bandung Raya, menyediakan secara gratis 3 unit teleskop reflektor, 100 kacamata khusus dan 9 pin hole (alat melihat gerhana yang terbuat triplek) secara gratis bagi para pengunjung yang ingin menyaksikan secara langsung di Bosscha.

Berdasarkan pantauan di lokasi, ribuan pengunjung terlihat antusias yang sudah memadati pelataran kubah peneropongan bintang Bosscha sejak pukul 03.30 WIB pagi. Pengunjung yang rata-rata menggunakan roda empat tersebut, bahkan sempat membuat macet akses jalan masuk dari mulai depan pintu Gerbang Bosscha hingga ke jalan raya Lembang yang berjarak setengah kilometer tersebut.

Menurut salah seorang pengungjung asal Jakarta Rani (28) mengaku, dirinya bersama keluarganya sengaja datang karena panasaran untuk menyaksikan secara langsung fenomena GMT yang jarang terjadi ini. Selain itu, kata dia, momen GMT juga bertepatan dengan hari libur nasional.

“Ya kan jarang-jarang gerhana matahari total terjadi di Indonesia, penasaran saja seperti apa sih tampakan gerhana matahari total itu, sekalian liburan,” kata Ibu yang bersama dua orang anak di lokasi Rabu (9/3).

Dia mengaku, dirinya bersama keluarganya seminggu sebelum menyaksikan GMT, telah memesan penginapan di Lembang sekitaran lokasi. “Kita bela-belain booking tempat nginap seminggu sebelum dari sekarang,” katanya. (bie)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …