POJOKBANDUNG.com, BANDUNG–Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengajak masyarakat lebih baik dalam menata kehidupan seiring terjadinya gerhana matahari total pada Rabu (9/3) kemarin. Menurut Heryawan, fenomena tersebut membuktikan teraturnya tata surya dan kehidupan alam lainnya sehingga hal ini pun harus diikuti oleh kehidupan manusia yang teratur.
Heryawan mengatakan, peristiwa gerhana ini barus berdampak pada kehidupan pribadi manusia. Pergerakan tata surya dan alam yang teratur menjadi penegasan bahwa kehidupan dan perilaku manusia pun harus teratur. “Ini menggambarkan teraturnya alam semesta ini, diarancang, diatur sedemikian baik oleh penciptanya, Alloh SWT,” kata Heryawan usai memimpin shalat gerhana matahari, di Gedung Sate, Bandung, Rabu (9/3).
Sebagai contoh, Heryawan mengatakan, sikap manusia terutama menyangkut pemanfaatan alam pun harus teratur agar tidak menimbulkan kerusakan alam dan lingkungan. Pemanfaatan hutan, sungai, gunung, dan kekayaan alam lainnya harus dilakukan secara baik sehingga tidak mengganggu keutuhannya.
“Bumi ini teratur, alam ini teratur. Jadi pemanfaatan oleh manusia pun harus teratur. Hutan, gunung, sungai, kita kelola dengan baik. Jangan dirusak, untuk sebanyak-banyaknya kesejahteraan masyarakat kita,” katanya.
Heryawan menyontohkan, pemanfaatan kawasan hulu harus dilakukan sebaik mungkin. Kebersihan air dan keutuhan pohonnnya harus dijaga semaksimal mungkin agar tidak berdampak terhadap kawasan hilir.
“Kalau di kawasan hulu teratur, tidak ada erosi. Jangan dikotori, jangan membuang sampah, limbah rumah tangga, kotoran ternak, limbah pabrik,” tegasnya.
Jika itu semua dilakukan, tambah Heryawan, kondisi alam akan baik dan teratur sehingga mampu memberi manfaat bagi masyarakat. “Lucu kalau kita kekurangan air bersih, padahal air banyak. Akibat ketidakteraturan. Tanda-tanda hidup teratur itu tidak merusak. Ada air kotor enggak? Alloh tidak menciptakan air kotor,” katanya.
Lebih lanjut Heryawan katakan, peristiwa gerhana matahari ini harus disyukuri masyarakat. “Harus bersyukur bisa melihat fenomena alam. Berdecak kagum,” katanya.
Sehingga, perayaan yang dilakukan tidak berlebihan. Justru harus dilakukan dengan cara mendekatkan diri kepada Tuhan.
“Dalam agama diperintahkan membaca takbir, doa, dan melaksanakan shalat,” katanya. Untuk pelaksanaan shalat gerhana di Gedung Sate ini, menurutnya hal ini merupakan yang pertama dilakukan Pemerintah Provinsi Jabar.
“Kita harus bersyukur dengan cara melipatgandakan ikhtiar untuk mengolah alam, untuk masa depan yang lebih baik. Jangan berlebihan. Ini baru pertama shalat ini,” pungkasnya. (agp)