POJOKBANDUNG.com, PAPUA–Menjaga keamanan, ketertiban dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sudah menjadi tugas pokok Tentara Nasional Indonesia (TNI). Sejak beberapa bulan ke belakang, Satuan Tugas (Satgas ) Batalyon 301 Prabu Kian Santang (PKS) ditugaskan ke Marauke, Papua untuk menjaga perbatasan RI dengan Papua Nugini (PNG), sebagai upaya Negara dalam mengamankan wilayahnya.
Memasuki bulan ke-7 dari sejak masa penugasannya dari Juli 2015, Satgas Yonif301/Pks tetap berupaya memberikan dharma bhaktinya yang terbaik kepada masyarakat Indonesia di perbatasan RI- PNG.
Seperti disampaikan Dansatgas Yonif 301/Pks Letkol Inf M. Mahfud As’at S.I.P. di Asiki Distrik Jair Kab. Boven Papua, mengisi rangkaian kegiatan HUT ke-68 satuan Yonif 301/Pks harus dapat dirasakan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Mahfud mengatakan beberapa kegiatan yang sudah dilakukan dalam mengisi kegiatan hari jadinya, antara lain turnamen futsal, pengobatan masal. Sementara itu yang baru saja dilaksanakan lomba marching band dan tarian daerah.
Menurutnya kegiatan tersebut, sebagai bentuk andil TNI dalam ikut serta mencerdaskan bangsa, serta dapat menumbukan kecintaan kita terhadap budaya dan seni Indonesia.
“Melalui seni khususnya tarian daerah diharapkan dapat membentuk karakter anak sedangkan melalui marching band mampu mendidik rasa disiplin dan kecintaan melalui lagu-lagu wajib yang dibawakan,” ujarnya.
Tujuan dilakukan kegiatan ini, menurutnya bukan semata mendapatkan hadiah namun esensi wawasan Nasional yang diimplementasikan dapat menggiring penerus bangsa terutama yang saat ini duduk masih di bangku SD,SMP, dan SMA .
Dijelaskannya, kegiatan ini dibagi di beberapa tempat yakni SD dan SMP Asiki untuk marchingband, sedangkan perlombaan tarian bertempat di gedung serbaguna Asiki Sejumlah Sekolah yang ikut berpartisipasi tampil dengan persembahan terbaiknya, sehingga dewan juri sedikit kesulitan untuk menentukan pemenangnya.
Seperti diketahui, rutinitas keseharian para prajurit, melakukan kegiatan patroli dan berkeliling untuk memonitor patok dan wilayah perbatasan. Namun, di sela kegiatan rutin, ada terselip kegiatan lainnya yang dilakukan prajurit baret hijau itu untuk bisa berbaur dengan kehidupan masyarakat disekitarnya.
“Apabila masyarakat merasa nyaman dan senang dengan peran serta kita selaku satgas, berarti kami berhasil manunggal dengan mereka karena kami lahir dan tak terpisahkan dari masyarakat”, tegasnya. (Pendam III/Siliwangi)