POJOKBANDUNG.com, BANDUNG–Bank bjb berencana memperluas penyaluran dana corporate social responsibility (CSR) ke luar Jawa Barat dan Banten. Selain wujud kepedulian, ini pun dilakukan untuk memperluas pasar bank milik Pemerintah Provinsi Jabar ini.
Corporate Secretary bjb Hakim Putratama mengatakan, korporasi sejak lima tahun terakhir sudah menggelontorkan dana cukup besar sebagai bentuk pertanggungjawaban sosial pada masyarakat. Menurutnya, dana ini digelontorkan untuk empat fokus CSR yakni pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan bencana alam.
“Sudah banyak yang kita beritakan untuk Jabar dan Banten. ke depan kami akan kembangkan CSR ini keluar (provinsi lain),” katanya di acara peresmian Program CSR Jabar 2015, di Gedung Sate, Bandung, Rabu (2/3).
Sudah berjalan baiknya program ini di Jabar dan Banten membuat korporasi tidak menutup kemungkinan menyalurkan di provinsi lain. Meski sejauh ini CSR di luar provinsi tersebut sudah dilakukan, menurutnya terdapat sejumlah program CSR unggulan bjb yang bisa diterapkan di luar.
“Tidak menutup kemungkinan tim akan memperluas program,” ucapnya. Menurut dia, khusus untuk Jabar, dana tersebut banyak diserap untuk program pendidikan, kesehatan, dan lingkungan hidup.
Mulai pembangunan ruang kelas baru, pendanaan rumah ibadah, dan kebutuhan evakuasi bencana alam dibantu bank BPD terbesar ini. “Ada aksi-aksi yang biasa kita lakukan, misalnya pemberitaan sekolah atapnya rubuh di selatan, itu sudah pasti kita turun tangan. Termasuk bencana alam,” ujarnya.
Khusus bencana alam, pihaknya lebih bersifat menunggu dan menganalisa kebutuhan korban-korban di lokasi bencana. Bjb, menurutnya, tidak bersifat latah dengan tidak langsung terjun ke lapangan saat bencana terjadi.
“Kita ingin bantuan dan dana CSR ini tepat sasaran. Jangan sampai salah sasaran, dianggap orang jadi penyelewangan,” katanya.
Sejauh ini, CSR untuk bencana baru masuk pada daerah-daerah yang dilanda banjir seperti di Kabupaten Bandung. Hakim memastikan, tim selalu mencari informasi apa yang dibutuhkan masyarakat.
“Kami tidak sembarangan memberi bantuan,” katanya. Di sektor pendidikan dan lingkungan hidup, pihaknya sudah mulai menginisiasi program sekolah hijau.
Sampah di sekolah diproses menjadi gas yang digunakan untuk bahan bakar di kantin. Program ini sudah berjalan di 20 sekolah.
“10 di Bandung, dan 10 tersebar di sejumlah sekolah di kabupaten/kota,” ucapnya. Sementara untuk program CSR lingkungan hidup, meski anggarannya masih kecil, Bjb sudah mulai berkonsentrasi dalam upaya penyelamatan lingkungan.
Melakukan program penanaman pohon menjadi pilihan, di saming juga sudah melakukan penanaman pohong mangrove di pesisir pantai selatan Jabar dan Kepulauan Seribu. “Di Medan juga kami menggelar CSR untuk pasar, jadi diusahakan seluruh cabang melakukan program yang sama di setiap daerah,” katanya.
Khusus 2015, bjb juga sudah membangun 50 ruang kelas baru guna mendukung program pengentasan angka putus sekolah di Jabar. Jika dihitung sejak lima tahun lalu, sudah hampir 500-an RKB dibangun oleh aksi CSR korporasi.
Dana CSR bjb pada 2014 lalu mencapai Rp 20 miliar. Hakim memastikan, pada 2015, dana itu kembali naik meskipun pihaknya mengaku detail besarannya tidak hapal.
Di tempat yang sama, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan memuji kinerja BUMD yang bisa menyalurkan dana CSR cukup besar setiap tahun bersaing dengan BUMN dan perusahaan swasta. Menurutnya ini penting untuk mendukung program pembangunan. (agp)