POJOKBANDUNG.com, BANDUNG-Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), merupakan hal yang mutlak agar bisa bersaing dalam pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah bergulir sejak awal Januari 2016. Direktur Utama bank bjb Ahmad Irfan mengatakan, hampir disemua sektor aspek SDM merupakan keharusan agar bisa bersaing dalam MEA.
“Untuk sektor perbankan sendiri, bank bjb sudah meletakkan pondasi yang kuat dengan mempersiapkan kualitas SDM yang handal,” ujarnya usai kegiatan Fun Walk Sosialisasi MEA di Monumen Perjuangan Jawa Barat, Sabtu (27/2).
Menurut Irfan, Jawa Barat pada khususnya dan Indonesia pada umumnya memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup positif dan merupakan potensi pasar yang cukup besar bagi pasar global.
Memang jika dilihat secara seksama, potensi dari negara-negara ASEAN cenderung sama, dimana mereka memiliki sejumlah produk unggul seperti bidang pertanian, perikanan, perkebunan, karet, produk yang berbasis kayu, dan elektronik.Melihat hal tersebut, maka potensi setelah MEA untuk melakukan penjualan intra ASEAN hanya mencapai 20-25%.
Menyikapi MEA yang sudah bergulir ini, bank bjb dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Koordinator Jawa Barat bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, menyelenggarakan acara Fun Walk 2016 dengan mengangkat tema ” Go MEA, Siapa Takut ?”.
“Tujuan diadakannya acara ini selain untuk menyosialisasikan MEA, juga untuk membantu usaha mikro kecil & menengah (UMKM) khususnya yang berada di Jawa Barat dalam menghadapi MEA,” terang Irfan.
Acara yang start dari Monumen Perjuangan ini melibatkan berbagai lapisan masyarakat & mahasiswa Jawa Barat dengan jumlah kurang lebih 10.000 peserta.Kegiatan ini dilakukan dalam rangka melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar memahami pasar bebas MEA sudah bergulir.
Selain kegiatan Fun Walk, terdapat berbagai kegiatan menarik lainnya seperti kegiatan peduli lingkungan gerakan pungut sampah (GPS) bersama 10.000 orang peserta, pameran yang diikuti oleh UMKM, konsultasi UMKM, dan sosialisasi MEA yang disampaikan para pakar ekonomi.
Selain itu ada juga kegiatan sosial berupa bakti sosial, konsultasi kesehatan gratis, donor darah, dan pembagian sembako untuk kaum dhuafa yang membutuhkan yang berada di Kota Bandung dan sekitarnya, serta berbagai acara hiburan menarik lainnya yang dapat dinikmati para peserta dan pengunjung acara.
Irfan berharap, melalui kegiatan ini juga dapat lebih meningkatkan corporate image bank bjb khususnya di mata masyarakat Jawa Barat, serta penambahan dana pihak ketiga (DPK) mengingat terdapat berbagai pembukaan rekening bagi para peserta Fun Walk.”Selain itu juga terdapat potensi bisnis lainnya, diantaranya dengan memperluas peluang kerjasama dengan ISEI Jawa Barat dalam hal pengelolaan co branding, tabungan/giro dan deposito,” ungkap Irfan.
Terkait rencana pembukaan cabang di Kuala Lumpur, kata Irfan, bank bjb sudah ada rencana.Bukan hanya di Malaysia tapi juga di kawasan Asia Tenggara lainnya seperti Singapura, dan Thailand, bahkan Hongkong.
“Dengan udah Buku III kita sudah bisa buka cabang di Asia Tenggara.Tapi saat ini sebenarnya kita udah masuk lewat jasa remittance.Potensi dana yang masuk ke Indonesia di kawasan ini kan cukup besar.Mengingat banyak juga tenaga kerja asal Jabar yang bekerja seperti di Malaysia dan Hongkong,” jelasnya.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan dengan populasi penduduk yang cukup besar di Indonesia, Jawa Barat akan menjadi pasar potensial bagi pasar bebas MEA.Karena itu, produk Jabar harus mampu bersaing.Apalagi Jawa Barat memiliki produk yang khas dan sumber daya alam yang potensial.
“Jangan takut hadapi MEA, kita punya potensi yang tidak kalah dengan negara Asia Tenggara lainnya,” pesannya.
Pada kesempatan yang sama Ketua ISEI Jabar Aldrin Herwany menuturkan, semua pihak perlu kembali merapatkan barisan untuk bersama-sama menghadapi MEA.Jika tidak, Indonesia akan menjadi sekadar pasar, bukan pemain.
“Semangat dan kesadaran warga harus didorong agar Indonesia mampu bersaing dalam pasar bebas MEA,” imbuhnya.(*).