Terduga Teroris Terkait Bom Sarinah Diringkus Densus 88

Ilustrasi

Ilustrasi

POJOKBANDUNG.com, CISAUK – Lagi, tim Densus 88 Anti Terror dan Gegana Polda Metro Jaya meringkus satu terduga teroris Bom Sarinah, Dian Adi Priayana (38) Minggu (21/2). Tanpa perlawanan, bapak lima anak dijemput langsung dari rumahnya di Perum Suradita, Jalan Ceremai 1 RT 03/04 No 15, Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang. Disinyalir terduga merupakan anggota kelompok Abu Roban, gembong bom Sarinah.

Saat ditangkap, mata terduga ditutupi penutup berwarna hitam dan digelandang menuju panser Anoa milik Densus 88. Sterilisasi dan pemasangan garis polisi ditempatkan 50 meter dari rumah tersangka. Sementara, petugas menggeledah isi rumahnya. Di luar garis, ratusan warga menonton aksi penangkapan itu hingga berselfie ria.

Kapolres Kota Tangsel AKBP Ayi Supardan mengungkapkan penangkapan ini merupakan pengembangan dari pemeriksaan terduga teroris di sejumlah daerah. Dijelaskannya, saat bom Sarinah meledak terduga ikut menghilang. ”Sudah enam bulan, kami sudah mengawasi gerak-geriknya. Petugas sudah kami turunkan dalam pengintaian ini,” ungkapnya.

Dijelaskan dia, terduga merupakan ahli di bidang kelistrikan. Ia juga pernah menjadi teknisi lisitrk di PT Jaya Teknik, Bintaro, Tangsel. Informasi itu dikuatkan oleh penemuan sejumlah kabel- kabel dan peralatan listrik di dalam rumahnya. ”Ya, dia sudah berhenti dari sana, setelah itu buka bengkel kecil-kecilan,” terangnya.

Dari penggerebekan itu, polisi berhasil menyita sebuah buah busur beserta 20 anak panah. Lalu, dua keping VCD tentang pelatihan militer dan jihad serta sebuah senapan angin. Polisi juga menyita enam buah handphone berbagai merek. Namun, mereka tak menemukan alat peledak atau pemicu lainnya dari rumah terduga.

Kapolsek Cisauk AKP Army Sevtiansyah menjelaskan dalam waktu dekat, polisi bersama warga akan merehabilitasi nama keluarga terduga untuk kembali bergabung dengan masyarakat. ”Ya, upaya ini untuk menjaga nama baik mereka,” terangnya.

Dari pantauan, istri dan lima anak terduga tidak menampakkan diri. Kondisi rumah berwarna ungu violet itu tidak terlihat acak-acakan. Di samping jendela rumah tersebut, terpampang tulisan es krim coklat yang mereka jual untuk keperluan sehari-hari.

Ketua RT 03 Heri mengatakan meski sudah 10 tahun tinggal di sana, terduga dikenal sebagai sosok yang tertutup. Ia tak pernah terlihat berbaur dengan tetangga meski ada kenduri atau hajat lainnya. ”Saya kalau ketemu dia cuma negor saja, kalau gabung ikut ngobrol-ngobrol nggak pernah,” terangnya.

Meski demikian, sambung Heri, terduga dikenal sosok yang alim dan rajin ibadah. Setiap Shalat Subuh, ia menjadi jamaah yang pertama hadir di masjidnya. Tak ada yang spesial dari keluarga tersebut. Heri dan warga ikut kaget setelah mengetahui bahwa tetangganya tersebut adalah anggota teroris.

”Istrinya bercadar dan alim, kami cuma melihatnya waktu mengantar anak bungsunya ke TK. Jadi kaget saja kalau dia teroris,” pungkasnya. (mg-20)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …