Saat ditanya bahwa kemungkinan motor 2016 berpotensi jangka panjang dikembangkan untuk memperbaiki feeling pada roda depan dan bahkan bisa lebih baik, Rossi tidak membantahnya. ’’Mungkin (pengembangan motor baru akan mengarah ke sana). Tapi itu butuh waktu lama,” katanya. “Tapi saat ini kami harus berkonsentrasi pada motor standar yang membuatku cepat,” tandasnya.
Memilih satu dari dua motor tersebut adalah hal yang memang diminta oleh Direktur Tim Movistar Yamaha Massimo Meregalli untuk diputuskan di uji coba Australia. Hal kedua adalah melakukan simulasi balapan menggunakan ban Michelin dan ECU standar. Namun kondisi trek yang basah lalu kering menghambat usaha untuk melakukan simulasi jarak jauh.
Setelah dari Australia tim Yamaha akan kembali ke Eropa, sementara para teknisi bakal pulang ke Jepang untuk mengolah data yang diperoleh dari uji coba tersebut dan melakukan pengembangan. Mereka akan kembali bertemu di Qatar 2 Maret nanti untuk melakukan uji coba pra musim terakhir selama tiga hari.
Menutup uji coba kemarin Honda kembali menunjukkan kemajuan berarti dalam mengejar ketertinggalan dari Yamaha. Marquez untuk kali pertama nangkring di posisi teratas rider tercepat. “Di Sepang kami benar-benar merasa seperti tersesat. Kami tidak tahu arah, dan tidak tahu apa-apa. Tapi di sini kami mulai merasakan kemajuan. Honda melakukan pekerjaan yang baik dengan elektronik,” akunya.
Marquez mengakui kemarin adalah hari pertama dia merasa performanya konsisten. Karena itu dia mulai menjajal banyak detil-detil lain untuk menyempurnakan setingan motornya. Namun dia tidak ingin berbesar hati terlalu cepat karena Phillip Island adalah sirkuit spesial dengan karakter berbeda dari trek lainnya. “Aku berharap di Qatar kami bukan cuma menjadi yang tercepat, tapi kami ingin menjadi lebih kompetitif,” tandasnya. (cak)