POJOKBANDUNG.com, KUTAWaRINGIN– Pemerintah Kabupaten Bandung, tidak terlalu memikirkan adanya isu pembukaan dan penutupan PON 2016 akan dilakkukan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) bukan di stadion Si Jalak Harupat.
Bupati Bandung, Dadang M Naser mengatakan, sejak awal pemerntah Kabupaten Bandung tidak ngotot supaya si Jalak Harupat menjadi Venue pembukaan dan Penutupan gelaran olah raga akbar di Indonesia tersebut.
“Sejak awal, kami tidak ngotot supaya Si Jalak Harupat dijadikan pembukaan dan Penutupan PON. Pembangunan yang dilakukan juga bukan untuk supaya terpilih menjadi tuan rumah,” tutur Dadang, Jumat (19/2).
Namun, kata Dadang, di tengah perjalanan Gubernur Jawa Barat menerbitkan SK yang menetapkan si Jalak Harupat akan dijadikan sebagai lokasi pembukaan dan Penutupan PON September mendatang.
“Kita tidak dalam kompetitif menjadi tuan rumah, kalau dianggap Si Jalak Harupat tidak lebih layak dari pada GBLA, tidak apa-apa pembukaan dan penutupan PON tidak jadi di sini juga,”katanya.
Kalaupun tidak menjadi venue penutupan dan Pembukaan PON 2016, si Jalak Harupat, kata Dadang, akan tetap dibangun. Bahkan direncanakan akan diperluas lagi.
Saat ini luas komplek olah raga stadion si Jalak Harupat adalah 64 hektare, ke depan akan diperluas menjadi 150 hektare.
“Rencananya memang sampai 150 hektare, tapi untuk sementara akan kami bebaskan sampai 120 hektare dulu. Lahan masih cukup luas untuk membangun pusat olah raga, bahkan ke depan di sini akan menjadi industri olah raga,” katanya.
Kepala Dinas Pemuda Olah raga dan Pariwisata Kabupaten Bandung, Akhmad Djohara mengatakan, stadion si Jalak Harupat saat ini masih dalam tahap pengembangan. Berbagai fasilitas sedang dilengkapi untuk menghadapi PON September mendatang.
“Akan dibangun gedung baru untuk stop over,nanti dari stop over ada sky walk penghubung langsung ke stadion,”ujarnya.
Selain itu, rumput di lapangan sepak bola juga terus dirawat, baik melakukan pemupukan maaupun merawat lapisan bawah rumput. (mld)
