POJOKBANDUNG.com, BANDUNG–“Upacara bendera seperti yang kita selenggarakan hari ini, selayaknya tak hanya sekadar rutinitas seremonial belaka. Melainkan harus benar-benar dimaknai sebagai implementasi jiwa nasionalisme, melalui penghormatan terhadap simbol negara yang diperjuangkan melalui pengorbanan jiwa dan harta benda para pahlawan kusuma bangsa,” demikian Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Mulyono dalam amanatnya yang bacakan Irdam III/Siliwangi Kolonel Inf Mulyo Aji MA, pada upacara 17-an di Lapangan Makodam III/Siliwangi Jalan Aceh, Bandung, Rabu (17/2).
Kasad menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada segenap prajurit dan PNS TNI AD yang terus berupaya memberikan darma bhakti terbaiknya pada bangsa dan negara, baik di seluruh pelosok wilayah tanah air, di wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar, maupun dalam melaksanakan tugas menjaga perdamaian dunia di berbagai penjuru dunia.
Menyikapi MEA yang dicanangkan tahun 2015, Kasad mengingatkan, meskipun profesi militer tidak termasuk dalam delapan profesi yang ini akan memiliki akses mencari karir lintas negara dan telah ditetapkan standard dan kompetensinya oleh negara partisipan MEA. Namun kita juga perlu menyadari bahwa interaksi antar Angkatan Bersenjata negara-negara anggota ASEAN akan semakin meningkat kualitas dan kuantitasnya melalui berbagai program kerjasama yang terjalin secara bilateral maupun multilateral.
Terkait itu Jenderal Mulyono mengharapkan, hal ini mampu menjadi pendorong motivasi para prajurit dan PNS TNI AD untuk terus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia secara pribadi maupun dalam hubungan satuan, melalui budaya belajar dan berlatih yang terarah, terukur dan berkesinambungan.
Kesadaran lainnya yang tidak boleh pudar, lanjut Kasad adalah bahwa kepentingan bangsa tidak boleh terkorbankan karena MEA. TNI AD sebagai komponen utama pertahanan negara yang memiliki tugas pokok menjaga kedaulatan NKRI, memiliki kepentingan yang sangat besar untuk menjamin agar nilai-nilai luhur bangsa tidak terkikis oleh tuntutan liberalisasi dan regionalisasi yang diwadahi oleh MEA.
Kasad meminta agar seluruh prajurit dan PNS TNI AD tetap memegang teguh jati dirinya, serta terus meningkatkan implementasi dari karakter dasar keprajuritan yaitu loyalitas, moralitas dan integritas agar menjadi bagian dari TNI AD yang semakin Kuat, Hebat, Profesional dan Dicintai Rakyat.
Memasuki Tahun Anggaran 2016, Jenderal berbintang empat ini mengharapkan, seluruh satuan jajaran TNI AD telah benar-benar siap untuk mengoperasionalkan Program Kerja dan Anggaran guna mencapai sasaran yang ditetapkan, untuk lebih meningkatkan implementasi prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran agar mampu mencapai kembali penilaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) oleh BPK RI.
Selanjutnya Kasad menegaskan, TNI Angkatan Darat akan tetap Konsisten untuk terus melanjutkan Kebijakan Reformasi Birokrasi yang berbasis peningkatan kinerja. Salah satunya adalah dengan pemutakhiran Doktrin dan Bujuk TNI Angkatan Darat, melalui pembenahan berbagai peranti lunak, sistem dan metode, serta penataan organisasi dan validasi organisasi.
Hal yang tidak yang tidak kalah penting yang harus diperhatikan adalah peningkatan kesejahteraan prajurit, PNS dan keluarga , akan terus dilakukan guna mendukung pencapaian sasaran peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia agar semakin profesional, serta mampu memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan TNI AD.
Menutup amanatnya Kasad mengingatkan melihat dinamika sosial yang dihadapi, masih cukup banyak persoalan yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia, dari mulai Swasembada pangan, ancaman terorisme dan radikalisme serta berbagai konflik sosial berlatar belakang SARA juga masih sesekali muncul. Kriminalitas dan penyalahgunaan narkoba juga cenderung meningkat secara kualitatif dan kuantitatif. Belum lagi, kondisi cuaca yang tidak menentu juga sangat berpotensi memicu munculnya berbagai macam bencana alam dan penyakit.
Menyikapi hal tersebut, dalam konteks pengabdian TNI Angkatan Darat kepada negara dan bangsa, hendaknya para prajurit dan PNS TNI AD sebagai Bhayangkari Negara, dapat mengambil peran nyata dalam membantu mengatasi berbagai permasalahan yang mendera bangsa kita. Bangun terus sinergi dan koordinasi dengan instansi lain maupun masyarakat guna mengatasi berbagai persoalan tersebut, hingga ke tingkat paling bawah. Minimalisir berbagai potensi konflik yang terjadi antara prajurit TNI AD dengan POLRI dan masyarakat, agar capaian kinerja positif yang telah ditunjukkan selama ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan, jelasnya. (Pendam III/Siliwangi).