POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung memutuskan kontrak dengan PT Adhi Karya, karena tidak sesuai target dalam pembangunan akses masuk ke dalam Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, dan jembatan Cisalatri.
Informasi yang berhasil dihimpun, pembangunan tahap akhir yang dikerjakan PT Adhi Karya ditargetkan 23 Desember 2014, sempat menyisakan masalah yakni molornya waktu pengerjaan hingga dua kali.
Selain itu, adanya dugaan tindak pidana korupsi untuk pembangunan tahap kedua yakni penataan taman dan area parkir yang dimulai Agustus 2013 serta tahap ketiga pembangunan landscape serta ornament patung api.
“Sudah menjadi rahasia umum, setiap proyek yang dibiayai APBD sering terjadi tindak pidana korupsi seperti penggelumbungan dana atau markup. Masyarakat Bandung perlu mengawasi bersama, agar penyidik dapat bekerja sesuai dengan tupoksinya,” kata Ketua LSM Gedor Darkum, Imam Syafei, Senin (15/2/2016).
Imam mengungkapkan, penyidik Bareskim Polri, diharap dapat mengungkap penyelewengan dana pembangunan GBLA mulai dari tahap pertama hingga akhir.
Tak hanya itu, pihaknya, kata Imam, akan melakukan aksi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar turut melakukan penyelidikan dugaan tipikor dalam pembangunan stadion GBLA tahap kedua dan tahap selanjutnya yang dikerjakan PT Adi Karya dan perusahaan lainnya.
“Nanti kami akan mendatangi KPK agar melakukan penyelidikan terhadap kasus dugaan tipikor di Stadion GBLA karena banyaknya kasus penyimpangan dalam pengelolaan APBD/N, harus menjadikan kepekaan bagi lembaga penegak hukum dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan, sehingga anggaran sekecil apapun bisa terselamatkan,” ungkapnya.
Dikatakan Imam, Bareskim Mabes Polri kini tengah menangani serius kasus dugaan korupsi pembangunan Stadion GBLA tahap pertama, yang menelan biaya sekitar Rp 545 miliar.
“Kita dorong penyidik bekerja semaksimal mungkin, jika melemah kita desak semua penegak hukum bekerja cepat,” tandasnya.(cr2)
