POJOKBANDUNG.com, JAKARTA–Hingga saat ini penyidik Polda Metro Jaya belum mengungkap secara detail terkait penggunaan racun sianida dalam kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin. Meski sudah menetapkan Jessica Kumala Wongso sebagai tersangka kasus ini, polisi seolah masih menutup hal-hal yang berkaitan dengan sianida.
Ahli toksikologi Universitas Indonesia (UI) Budiawan mengatakan, polisi harus cermat membuktikan sianida yang disebut terkandung dalam kopi yang diminum Wayan Mirna Salihin. Termasuk dari mana pelaku bisa mendapatkan racun tersebut. (gun/agm/mas)
Berikut fakta-fakta racun sianida dan misteri kematian Mirna seperti diterangkan Budiawan:
1. Bisa saja racun itu didapat dari Indonesia, meski selama ini beredar kabar bahwa Jessica pernah bekerja di salah satu perusahaan kimia di Australia. Keyakinan Budi tersebut diperkuat longgarnya aturan di dalam negeri untuk mendapatkan sianida. ”Memang kita sudah punya PP 74/2001 tentang bahan kimia berbahaya, tapi itu masih sangat longgar,” ujar Budi saat dihubungi Minggu (31/1).
2. Menurut Budi, cara mendapatkan sianida di Indonesia bisa melalui industri yang memang memiliki kebutuhan bahan tersebut. Pembelian melalui perusahaan biasanya berskala besar.
3. Pembelian sianida skala kecil biasanya dilakukan orang yang berkecimpung di laboratorium. Biasanya, penjualan terkecil dikemas 250 miligram.
4. Menurut dia, Mirna sudah bisa terbunuh dengan sianida sekitar 400 miligram. Angka tersebut didapat dari perhitungan lethal dose (LD) atau dosis yang mematikan. Perhitungannya, sianida 6,4 miligram dikali berat tubuh manusia. Jika diperkirakan berat tubuh Mirna sekitar 60 kg, berarti dibutuhkan sekitar 380,4 miligram.
5. Jika memang benar sianida yang digunakan untuk membunuh Mirna 15 gram, Budi yakin sianida yang dibawa pelaku dalam bentuk serbuk, bukan cairan.
6. Pelaku akan kesulitan jika sianida tersebut dibawa dalam bentuk cair. Selain itu, akan timbul bau yang menyengat. ”Tapi, kalau benar serbuk seberat itu, pelaku membutuh upaya lebih untuk mempercepat proses pelarutannya,” imbuh Budiawan.
7. Sifat sianida hampir sama dengan garam. Berat jenisnya hampir sama dan mudah larut, apalagi dalam air panas. Sianida juga tidak mampu mengubah warna kopi yang hitam pekat. Oleh karena itu, bisa saja korban tidak curiga dengan kopi yang diminumnya.
8. Sangat tepat jika polisi di awal kecurigaannya langsung mencari barang-barang yang dipakai Jessica saat kejadian. Budi menyebut bisa saja memang sisa sianida masih menempel di celana atau bagian lain.
9. Sianida biasanya ”mainan” orang-orang intelijen. Oleh karena itu, cerita-cerita itu kemudian banyak diadopsi novel.