POJOKBANDUNG.com, BANDUNG–Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Hal ini pun sesuai dengan amanat undang-undang mengenai alokasi anggaran untuk kesehatan sebesar 10 persen dari APBD.
Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, salah satu peningkatan pelayanan kesehatan tersebut adalah dengan meningkatkan kualitas Rumah Sakit Al Ihsan di Kabupaten Bandung. Nantinya, rumah sakit milik Pemprov Jabar ini diharapkan bisa menjadi rumah sakit rujukan bertipe A.
Saat ini, kata Iwa, tengah dilakukan pembangunan gedung utama RS Al Ihsan yang terletak di Baleendah, Kabupaten Bandung tersebut. “Semoga dengan dibangunnya gedung utama ini bisa mewujudkan harapan kami, meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan merata,” kata Iwa saat dihubungi, Minggu (31/1).
Iwa menjelaskan, keberadaan RS Al Ihsan ini pun merupakan bentuk perhatian pemprov terhadap warga kurang mampu. Sebab, kata Iwa, sejatinya RS tersebut diperuntukkan masyarakat kurang mampu, baik di Kabupaten Bandung maupun warga Jabar pada umumnya.
“Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat. Dengan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh, dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif,” katanya.
Selain itu, tambah Iwa, pembangunan gedung utama RS Al Ihsan ini dilakukan mengingat Jabar menjadi salah satu provinsi percontohan penerapan Sistem Jaminan Sosial Nasional di Indonesia. “Dengan Jaminan Kesehatan, Pemerintah Jawa Barat memberikan perlindungan kepada masyarakat di bidang kesehatan secara layak,” katanya seraya menyebut untuk melaksanakan jaminan kesehatan ini perlu adanya kesiapan mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.
Menurut Iwa, pembangunan gedung utama RS Al Ihsan mencapai Rp 153,8 miliar yang mulai dilakukan pertengahan tahun lalu. Menurut rencana, pembangunan akan dilakukan bertahap hingga mencapai delapan lantai.
Untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat, pemprov merancang pembentukan Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS). “Pembentukan ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan rumah sakit kepada masyarakat,” katanya.
Nantinya, BPRS berfungsi mengawasi dan menjaga hak serta kewajiban pasien maupun RS. “Seperti mengawasi penerapan etika rumah sakit, etika profesi, serta menerima pengaduan dan memediasi,” katanya.
Dengan adanya BPRS ini, permasalahan yang berkaitan dengan Jaminan Pelayanan Kesehatan di Jabar dapat tertangani dengan baik. Kepala Bagian Umum dan Humas RS Al Ihsan Dede Setia mengatakan, di RS Al Ihsan ini pun akan dibangun pusat kanker dengan fasilitas gedung empat lantai.
“Dengan pembangunan ini, diharapkan RS Al Ihsan menjadi rumah sakit rujukan sekaligus rumah sakit pendidikan,” katanya. Selain kanker, kata dia, RS ini diarahkan memiliki keunggulan pelayanan yakni dalam menangangi penyakit diabetes, dan stroke.
Lebih lanjut dia katakan, gedung yang dibangun akan memiliki 1.000 kasur rawat. “Tahun ini ditargetkan selesai 400,” katanya seraya menyebut saat ini pihaknya tengah menjalin kerjasama dengan sejumlah universitas di Bandung terkait pembentukan RS Al Ihsan sebagai RS pendidikan. (agp)