POJOKBANDUNG.com, JAKARTA – Tembok penjara tak menghalangi Amman Abdurrahman, narapidana (napi) kasus terorisme yang kini dipenjara di Lapas Nusakambangan, berkomunikasi dengan dunia luar. Bahkan, Amman yang dibui karena terlibat pelatihan militer di Aceh itu, diduga terlibat aksi teror bom Sarinah yang terjadi pertengahan Januari.
Diduga, dari Nusakambangan, napi yang divonis delapan tahun penjara itu mengoordinasi para teroris di Sarinah. Bagaimana napi bisa berkomunikasi dengan teroris di lapangan?
Amman yang sudah menghuni lapas empat tahun ditengarai bisa menggunakan laptop dan handphone (HP).
Kadivhumas Polri Irjen Anton Charliyan menjelaskan bahwa komunikasi antara para napi dan jaringannya memang terjadi.
Namun, apakah modusnya seperti biasanya dengan memasukkan HP masih belum diketahui. “Ya jelas ada komunikasi. Buktinya, ada lima napi yang diduga juga terlibat,” ujarnya.
Yang pasti, komunikasi antara napi dan jaringan teroris harus dihentikan. Sehingga tidak kembali terjadi aksi yang mengerikan. “Mereka berkoordinasi itu (teroris di lapangan, Red) juga ada yang meminta bantuan mendapatkan senjata api dari relasi napi,” ungkapnya. (idr/c11/c9/end)