Tak Digaji 3 Bulan, Ratusan Karyawan PT Sang Hyang Seri Mogok

unjuk rasa karyawan perusahaan di Subang.

unjuk rasa karyawan perusahaan di Subang.

POJOKBANDUNG.com, SUBANG– Akibat gaji tidak kunjung dibayar, ratusan karyawan PT Sang Hyang Seri Regional II Jawa Barat yang berlokasi di Sukamandi, Kecamatan Ciasem,Subang kembali melakukan aksi mogok kerja dan unjuk rasa di depan kantornya, Senin (18/1).

Dalam aksi unjuk rasa kali ini, mereka menuntut pembayaran gaji yang belum dibayar selama tiga bulan, dan menuntut pihak menejemen perusahaan agar transfaran.

“Kami menutut hak kami, yakni gaji selama tiga bulan yang belum kami terima.Kalau pihak perusahaan keukeuh tidak mau bayar, pasti kami akan mendatangi kementrian BUMN,” tegas kordinator aksi, Agung Santoso.

Menurut Agung, aksi mogok kerja ini merupakan kelanjutan dari aksi sebelumnya. Aksi sebelumnya para karyawan mendatangi kantor pusat di Jakarta. Tapi entah kenapa, kata Agung, kejadian ini terulang lagi.

“Kami menduga kejadian ini akibat ulah direksi. Karena sebelumnya gaji kami tidak dibayar lima bulan, dan kejadian itu terulang lagi, setelah Oktober 2015 lalu,” terang Agung.

Selaku Ketua Serikat Pekerja PT SHS KR 1 Sukamandi, tegas Agung, dirinya merasa punya kewajiban dan rasa tanggungjawab terhadap nasib para karyawan,akibat perlakukan pihak perusahaan yang telah lalai dalam memenuhi kewajiban terhadap para karyawan.

“Dan kami juga meminta kepada kementrian agar ada perbaikan manajemen,karena saat ini lahan pesawahan PT Sang Hyang Seri disewakan ke masyarakat bukan sistem bagi hasil lagi,” tegasnya.

Selain itu, para karyawan mempertanyakan kinerja Direksi yang baru diganti setahun lalu. Mengingat PT Sang Hyang Seri kini berada pada tahap pengembangan dan berdiri kokoh di atas landasan yang telah dibentuk selama 39 tahun.

“Andai manajemen PT Sang Hyang Seri bersih dan mau transfaran tidak akan ada masalah, apalagi sekarang program ketahanan pangan lebih diutamakan,” ujar karyawan bernama Sarif.

Dalam aksi unjukrasa tersebut para karyawan membentangkan spanduk, diantaranya bertulisankan “Bapak Presiden jangan biarkan kami mati di lumbung padi”. ( anr)

loading...

Feeds