POJOKBANDUNG.com, BANDUNG–Menteri Perhubungan Ignasius Jonan siap mengeluarkan izin trase atau jalur kereta cepat Jakarta-Bandung sedangkan izin pembangunan akan selesai 20 Januari mendatang.
Menurut Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher), setelah urusan perizinan semua rampung, maka groundbreaking kereta cepat ini bisa dilakukan keesokan harinya, 21 Januari. Moda transportasi ini sudah dipastikan mengambil rute Gambir (Jakarta) hingga Tegalluar Kabupaten Bandung sepanjang 150 kilometer. Sementara groundbreaking akan dilaksankan di kilometer 95, Walini, Kabupaten Bandung Barat.
“Amdal (Analisa Dampak Lingkungan) dalam proses. Kalau semuanya lancar, insyaallah izin pembangunan akan keluar tanggal 20 Januari,” kata Aher, usai gelar rapat “Lanjutan Pembahasan Kereta Cepat” dengan Presiden Joko Widodo, di Kantor Presiden-Jakarta, Jumat (15/1).
Kereta cepat itu akan dibangun secara terintegrasi dengan Mass Rapid Transit (MRT) Bandung Raya dan Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek. Penginteregasian ini didasarkan pada jumlah penduduk yang besar di dua kota, di mana penduduk Jabodetabek kurang lebih 28 juta jiwa dan Bandung Raya sekitar 8 juta jiwa.
“Hasil rancangan (secara terintegrasi), kami serahkan ke KCIC ( PT Kereta Cepat Indonesia Cina). Investor-nya KCIC juga jadi satu kesatuan. Kereta Cepat Jakarta Bandung itu akan punya konektivitas dengan MRT Bandung Raya,” jelas Aher.
Turut hadir dalam rapat terbatas itu, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Gubernur DKI Basuki Tjahya Purmama, Sekda kota Bandung, serta pihak terkait lainnya.
Di sisi lain, Komisi IV DPRD Jabar mendesak pemerintah kabupaten/kota yang wilayahnya dilintasi kereta cepat itu, untuk segera menyesuaikan tata ruang dan wilayah (RTRW) agar tidak terjadi tumpang tindih rencana pembangunan di wilayah masing-masing.
“Itu (RTRW) sangat penting, harus sesuai aturan peruntukkan ruang. Kan undang undang itu berlaku untuk seluruh wilayah,” tegas Anggota Komisi IV DPRD Jabar, Yod Mintaraga.[gun]
