POJOKBANDUNG.com, BANDUNG– Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih berharap Stadion Gelora Bandung Lautan Api di Kota Bandung bisa digunakan untuk ajang Pekan Olahraga Nasional XIX/2016 Jawa Barat. Selain lokasinya yang berada di ibu kota provinsi, stadion ini pun memiliki kapasitas dan fasilitas yang layak untuk gelaran empat tahunan tersebut.
Kepala Biro Humas, Protokol, dan Umum Pemprov Jabar Ruddy Gandakusumah mengatakan, pihaknya masih menyimpan harapan terhadap stadion yang baru dibangun tersebut. Meski peluangnya kecil untuk dijadikan tempat upacara pembukaan dan penutupan PON, pemprov menilai stadion tersebut layak digunakan untuk pertandingan cabang olahraga.
“Meski tidak bisa untuk opening ceremony, setidaknya bisa untuk atletik, atau final sepak bola. Jadi masih dimungkinkan untuk cabor lain,” kata Ruddy di Bandung, Minggu (10/1).
Selain untuk pertandingan PON, Ruddy pun menilai stadion tersebut layak digunakan untuk ajang Peparnas 2016. Seperti diketahui, ajang tersebut sama-sama digelar di Jabar serta tenggat waktu pelaksanaan yang hampir sama dengan PON.
“Jadi mungkin bisa untuk pertandingan Peparnas. Yang jelas kami berharap Stadion GBLA bisa digunakan,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar PON XIX/2016 yang juga Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, Stadion Gelora Bandung Lautan Api masih berpeluang untuk digunakan pada ajang olahraga tersebut. Bahkan, stadion yang baru dibangun ini pun tidak menutup kemungkinan akan digunakan untuk upacara pembukaan dan penutupan PON di Jabar itu.
Terlebih, Heryawan mengaku telah menerima informasi bahwa Kementerian Pemuda dan Olahraga menyurati Kepolisian untuk meminta izin penggunaan stadion di kawasan Gedebage, Kota Bandung tersebut. “Ada informasi, Kemenpora sudah menyurati Kapolri. Saya tahu kabar ini dari Kadiskimrum, Kadispora,” kata Heryawan usai memimpin rapat PB PON Jabar, di Gedung Sate, Bandung.
Heryawan pun menyambut baik jika Stadion GBLA bisa digunakan pada PON tahun ini. Namun, Gubernur Jabar ini memastikan upacara pembukaan dan penutupan masih dijadwalkan di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.
“Sampai hari ini belum ada perubahan, tetap di Jalak Harupat. Sampai sekarang SK-nya masih di Jalak Harupat,” katanya.
Heryawan menilai, untuk mengubah kembali lokasi upacara pembukaan dan penutupan PON diperlukan sejumlah pertimbangan. “GBLA memang lebih dekat, sesuai harapan pertama. Tapi masalahnya, ketika itu diizinkan oleh Kapolri, secara teknis perbaikannya mungkin atau tidak mungkin? Dari sisi waktu. Ini kan sudah tahun H,” katanya.
Kendati begitu, meski urung dijadikan tempat upacara pembukaan dan penutupan PON, Heryawan menilai Stadion GBLA bisa digunakan untuk pertandingan sejumlah cabang olahraga, seperti sepak bola dan atletik. “Bagi kami itu baik, karena masih bisa untuk menggelar pertandingan cabor,” pungkasnya. (agp)