POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung kembali meraih penghargaan kesekian kalinya di penghujung tahun 2015. Kali ini Pemkot Bandung meriah penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) bidang angkutan dan lalu lintas kategori kota raya dari Kementerian Perhubungan.
Penghargaan diserahkan oleh Presiden RI Joko Widodo dan diterima oleh Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2015).
Wali Kota Bandung mengatakan, “Penghargaan tersebut diraih atas apresiasi untuk pengelolaan dan inovasi transportasi yang sedang dilaksanakan,” kata Walikota Bandung Ridwan Kamil usai menerima penghargaan.
Menurutnya, beberapa hal yang diapresiasi sehingga mendapatkan penghargaan tersebut, diantaranya inovasi bus sekolah, persiapan progres cable car dan LRT, penambahan bus TMB menggantikan bus rusak sehingga mengurangi polusi juga diapreasiasi presiden.
“Mudah mudahan dalam dua tahun lebih inovatif lagi, cable car dan MRT hadir, mimpi saya itu. Kalau sekarang cukuplah,” katanya.
wali kota mengaku, untuk kategori Kota Raya hanya dua, kota yang meraih penghargaan yaitu Bandar Lampung dan Bandung.
“Biasanya yang dapat penghargaan WTN, dapat bus tambahan lebih dari kota lain. kita kan kombinasi bus, mrt, cable car jangan dilihat profitnya, tapi benefitnya. Manfaat setelah tranportasi kan tidak terukur, dan secara ekonomi bisa dirasakan. Kalau menghitung untung rugi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Wali kota juga menuturkan tidak selalu investor hitung untung rugi, makanya dalam dua tahun presiden fokus pada infrastruktur.
“Makanya dalam waktu dekat saya dan gubernur akan kirim surat agar program monorel/mrt bandung raya bisa dibantu APBN seperti palembang dengan alasan Sea Games,” tandasnya.
Sementara itu menurut Kadishub Kota Bandung Ricky Gustiadi, penghargaan kali ini, melanjutkan penghargaan sebelumnya tahun 2014, untuk kategori Lalu lintas dan angkutan. “Untuk mendapatkan Piala Kencana kita harus mendapatkan WTN dua kategori secara 5 kali berturut-turut,” katanya.
Kadishub juga menjelaskan sebenarnya tahun 2013 kita mendapatkan WTN tapi hanya satu kategori, sehingga tidak dihitung.
Dalam penilaian WTN kali ini, selain penilaian mengenai data juga penilaian lapangan, seperti fasilitas jalan, marka, trotoar dan sebagainya.
“Selain itu, angkutan kota juga dinilai, mulai dari papan trayek, kelengkapan mobil dan seragamnya,” imbuhnya. (atty)