POJOKBANDUNG.com, JAKARTA – Sebanyak 28 orang anggota DPR dari 7 fraksi di DPR yang tergabung dalam gerakan #SaveDPR, Selasa (15/12), kompak meminta Setya Novanto mundur dari jabatan sebagai ketua DPR.
Permintaan tersebut terkait kegaduhan di DPR yang dipicu pencatutan nama presiden dan wakil presiden yang diduga dilakukan Ketua DPR Setya Novanto. Mereka menganggap kegaduhan tersebut dinilai telah membuat kredibilitas lembaga DPR terpuruk di mata publik.
Selain meminta Novanto mundur dari jabatan, mereka juga memberikan dukungan kepada anggota MKD yang masih memiliki komitmen untuk menyelamatkan DPR dengan menegakkan kode etik DPR dalam memutuskan perkara skandal Papa Minta Saham.
Diantara anggota yang hadir TB Hasanuddin, Charles Honoris, Diah Pitaloka, Nico Siahaan, (PDI-P), Teguh Juwarno, Primus Yustisio, Lucky Hakim (PAN), Taufiqulhadi, Syarif Abdullah Alkadrie, Kurtubi, Akbar Faizal (Nasdem), Inaz Nasrullah Zubir (Hanura), Dave Laksono (Golkar), Ruhut Sitompul (Demokrat), dan Wihadi (Gerindra) dan beberapa nama lain.
“Meminta kepada Sdr Setya Novanto untuk mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPR dan Anggota DPR, untuk mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap institusi DPR,” kata anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Komaruddin Watubun dalam konferensi pers di ruang KK V DPR.
Anggota Fraksi NasDem DPR Taufiqulhadi mengatakan gerakan ini akan terus bergulir, termasuk dalam sidang paripurna hari ini. Mereka akan membacakan pernyataan sikap bersama-sama. Sebagai penanda gerakan #SaveDPR, mereka mengenakan pita hitam.
Namun pantauan JPNN.com, Rapat Paripurna DPR yang dihadiri seluruh pimpinan DPR termasuk Ketua DPR RI Setya Novanto, belum nampak gerakan #SaveDPR untuk mempersoalkan keberadaan politikus Partai Golkar itu. Bahkan, Setya Novanto memandu acara pergantian antar waktu (PAW) beberapa anggota DPR.(fat/fri/jpnn)