POJOKBANDUNG.com,TUNIS- Presiden Tunisia, Beji Caid Essebsi, nyaris tewas dibom. Beruntung sang presiden sempat lolos. Namun 12 pengawal presiden di ibukota Tunisia, Tunis yang menaiki bus tewas terkena serpihan bom, Kamis (25/11/1915) dinihari tadi.
Ledakan itu terjadi di sebuah halte bus tempat pasukan pengawal presiden mengantar dan menjemput sejumlah stafnya, di dekat bekas markas partai pimpinan presiden terguling, Zine El Abidine Ben Ali. Sejumlah ruas jalan di kota itu terhalang karena hujan lebat dan banjir ketika ledakan menghantam. Usai ledakan Presiden langsung mengumumkan keadaan darurat selama 30 hari dan memberlakukan jam malam di ibu kota
Penyebab pasti ledakan itu masih belum jelas tetapi salah satu sumber mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa seorang pengebom mungkin telah meledakkan bom di dalam kendaraan.
Hingga kini Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab di balik serangan itu.
Namun, Tunisia belakangan ini menjadi sasaran serangan kelompok milisi ISIS, termasuk serangan oleh seorang pria bersenjata di resor pantai Sousse pada bulan Juni, yang menewaskan 38 orang.
Negara di Afrika Utara ini diperkirakan merupakan ‘pengekspor’ terbesar jihadis dengan perkiraan pihak berwenang sekitar 3.000 warganya bergabung dengan kelompok militan Islam di Irak dan Suriah.
Kementerian Dalam Negeri Tunisia mengatakan ledakan tersebut meriupakan sebuah serangan. Kendati demikian aparat keamanan masih belum bisa memastikan penyebab ledakan, apakah bom yang diledakkan atau bahan peledak ditembakkan ke bus tersebut.(tim/jp/bbc)