POJOKBANDUNG.com, BANDUNG– Kelompok aktivis peretas Anonymous menyatakan, sejumlah rencana aksi teroris yang akan dilakukan oleh Islamic State (ISIS) di sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia, pada Minggu (22/11/2015) ini.
Seperti ditulis washingtontimes.com, Anonymous mempublikasikan daftar target potensial aksi teroris ISIS di Paris (Prancis), Amerika Serikat, Indonesia, Italia, dan Libanon pada Minggu ini.
Berikut daftar serangan yang bakal dilakukan ISIS:
– Beberapa tempat di ibu kota Prancis
– Sebuah acara WWE Survivor di Philips Area di Atlanta, Amerika Serikat
– Pertunjukan musik Five Finger Death Punch di Milan
– Event University Pastoral Day di Libanon
– Acara Al-Jihad, Satu Juz Satu Hari, di Indonesia
– Acara perayaan global Gereja Katolik, Pesta Kristus Raja.
Adanya isu kedatangan kelompok radikal Islamic State (ISIS) yang berencana melakukan sejumlah serangan aksi terorisme termasuk Indonesia pada pertengahan bulan ini, memmbuat Polda Jabar tidak tinggal diam. Polda Jabar pun akhirnya melakukan pendalaman terkait isu serangan ISIS ke Indonesia.
“Kita berterimaka kasih atas adanya informasi tersebut, namun informasi tersebut masih kita dalami,” ungkap KabidHumas Polda Jabar Kombes Pol Pudjo saat dihubungi wartawan, Minggu (22/11/15).
Pudjo menjelaskan, pihaknya sedang mencari sumber informasi terkait adanya serangan aksi teroris yang dilakukan kelompok radikal ISIS tersebut. Namun tak ingin kecolongan, dirinya mengaku tetap akan antisipasi jika ancaman itu benar-benar ada. “Walau info sekecil apapun juga harus ditanggapi agar tidak kecolongan,” katanya.
Sampai saat ini, lanjut Pudjo, pihaknya masih melakukan pengawasan dan pemantuan-pemantauan, terkait adanya kelompok radikal di Jabar.
“Sementara Polda sendiri sedang mendalami apapun gerakan-gerakan yang memicu pecahnya umat beragama, seperti contohnya saat ini di lapangan Al jihad terdapat pengajian yang dihadiri sekitar 300 orang jamaah. Jamaah pengajian sebagian besar adalah ibu-ibu, mereka mendengar pengajian dengan sangat seksama dan materi pengajian juga tidak ada melibatkan sesuatu yang provokatif bahkan bersifat membangun umat,” katanya.
(cesar)