POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Kasdam III/Siliwangi, Brigjen TNI Wuryanto mengatakan dalam pengaman Pilkada serentak ini, TNI bertugas mendukung pengamanan pihak kepolisian dalam setiap kegiatan pemilu.
“Tapi kita sudah mengambil langkah dalam setiap kegiatan pemilu ini kita sudah memploting, memprediksi, dan melakukan lagkah antisipasi terhadap semua kemungkinan yang terjadi dalam tahapan itu. Seperti yang tadi disampaikan bahwa ketentaraman dan ketertiban masyarakat itu hal yang mutlak harus tercipta,” katanya.
Pihaknya menginginkan dengan adanya Pilkada ini menjadi moment yang ditunggu-tunggu masyarakat sebagai pesta demokrasi bukan malah hal yang dihindari dan ditakuti. “Sehingga, kita ini harus mampu menciptakan situasi kondusif situasi tertib aman sehingga masyarakaat nyaman melakukan itu (pemilihan),” terangnya.
Pada pengamanan pesta demokrasi yang digelar di 7 daerah di Jabar ini, pihaknya menerjunkan sekitar 250 anggotanya, dan beberapa anggota Kodim di beberapa daerah.
“Anggota sudah ketentuan di tingkat polda dan provinsi, itu 250 orang, kemudian tiap-tiap kodim penyelenggara itu satu peleton, 51 orang,” katanya.
Wuryanto pun memberikan instruksi khusus kepada para anggota untuk melakukan deteksi dini guna menciptakan menciptakan suasana kondusif, hal itu tak hanya berlaku bagi mereka yang bertugas melakukan pengamanan tapi juga seluruh anggota Kodam III Siliwangi dan jajaranya.
“Kepada seluruh prajurit untuk mampu mendeteksi dan mencegah dan melaporkan kepada pimpinan apabila terjadi hal yang kemungkinan atau diidikasikan akan terjadi kerawanan,” tandasnya.
Kasdam pun mengingatkan anggotanya untuk memegang teguh netralitas selama rangkaian Pilkada ini berlangsung. “Netralitas TNI itu harga mati, kita harus netral tidak ada prajurit yang mencoba-coba untuk berpihak kepada salah satu kontestan, untuk sanksi sudah jelas ada aturannya semua sudah jelas,” tegasnya. (cesar)