POJOKBANDUNG.com, CIMAHI – Wali Kota Cimahi, Atty Suharti menegaskan pengerjaan perbaikan jalan di Cihanjuang sudah mengikuti standar normatif. “Kami punya standar yang harus diikuti, jadi kalau menyalahi aturan, itu bisa ketahuan,” ujar Atty Suharti usai membuka acara festival pencak silat di Gor Sangkuriang, Minggu (8/11).
Ia tidak akan segan-segan menindak jika dalam pengerjaannya, speksifikasinya tidak sesuai dengan kondisi jalan atau campuran betonnya dikurangi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Cimahi, Agus Joko mengatakan pengerjaan pengecoran jalan rencananya berlangsung sekitar satu bulan.
Perbaikan jalan sendiri, ujar Agus, panjangnya 525 meter dengan lebar 6 meter. Ketebalan beton dipakai setebal 20 cm. Perbaikan yang sedang berlangsung diantaranya di Jalan Daeng Muhammad Ardiwinata (Cihanjuang)
Mengenai pembenahan jalan tersebut Dikatakan Atty, setelah sebelumnya jalan tersebut mengalami kerusakan. Namun ia mengatakan, kerusakan jalan diakibatkan bukan karena spesifikasinya yang tidak sesuainya. Menurutnya, kerusakan terjadi bisa diakibatkan berbagai faktor, seperti cuaca. “Jalan tidak ada yang tidak rusak karena air. Beton juga kalah dengan air,” katanya.
Sementara itu, perbaikan yang sedang berlangsung di Jalan Daeng Muhammad Ardiwinata (Cihanjuang), menyebabkan kemacetan yang cukup panjang, apalagi di jam sibuk seperti pagi dan sore hari.
Meski petugas Dinas perhubungan dan Polisi sudah melakukan rekayasa jalan dengan memutarkan
kendaraan dari arah Parongpong memutar ke Blok C Jalan H. Enur, Jalan Pasantren, Jalan Jati Serut sebelum akhinya menuju Cihanjuang Bawah, antrean kendaraan tetap terjadi.
Hal itu dikeluhkan salah seorang pengendara Depi Gunawan ,30. Ia mengatakan kondisi tersebut harus segera dicarikan solusinya. “Biasanya lewat jalur ini bisa beberapa menit, sekarang bisa sampai dua jam,” ujarnya saat ditemui Jalan Cihanjuang, Minggu (8/11).
Meski begitu, ia mengapresiasi perbaikan jalan tersebut. Namun ia berharap kualitas jalan yang dibuat bagus.
Kalau jelek, nanti rusak lagi. Sayang kan anggarannya. jadi mending anggarannya besar sekalian tapi tahan lama, dibandingkan murah tapi jelek,” pungkasnya. (bbb)