POJOKBANDUNG.com, BANYAK faktor yang membuat bayaran seorang artis di film dewasa berbeda antara yang satu dengan yang lain. Selain tergantung grade, ada juga kategorinya. Belum lagi berdasarkan jenis kelamin mereka.
Industri hiburan dewasa mengenal grade untuk para performer-nya. Yakni, A, B, dan C. Tentu saja atris dengan kategori A lebih banyak honornya ketimbang yang B.
Tapi artis yang hanya berkategori B bisa mendapat uang lebih banyak jika berani melakukan adegan dengan kategori ekstrem.
Nah pemeran perempuan akan mendulang duit lebih banyak ketimbang kolega pria mereka.
Untuk sebuah adegan ekstrem, pemeran perempuan bisa mendapat USD 2.000 (Rp 26 juta) per scene.
Jika ingin pendapatannya lebih pasti, seorang performer bisa menandatangani kontrak dengan studio. Jumlah uang yang dikantongi bervariasi, bergantung kelasnya. Namun, rata-rata nilai kontrak pemeran perempuan mencapai USD 60 ribu (Rp 900 juta) per tahun.
Yang diterima pemeran pria lebih sedikit.
Untuk yang newbie, mereka kadang hanya mendapat USD 100 (Rp 1,3 juta) tiap scene. Sedangkan yang masuk kategori standar mencapai USD 300 (Rp 3,9 juta) hingga USD 400 (Rp 4,5 juta). Para aktor film panas tersebut rata-rata per tahun mendapat USD 40 ribu (Rp 450 juta).
Salah satu artis grade A yang menjalin kerjasama dengan produsen film panas Vivid Adult Entertainment Aiden Starr, dia puas dengan upah yang dia dapatkan. Meski tak mau menyebut nominal, informasinya Aiden bisa mengantongi sekitar USD 200 ribu (Rp 4,6 miliar) per tahun.
Puas dengan angka itu? ”Kalau tidak puas dengan jumlahnya, tentu kami tidak akan meneruskan profesi ini,” kata Aiden saat ditemui Jawa Pos (Induk JPNN) di studio Vivid di Las Angeles, AS beberapa waktu lalu. (ano/ttg/mas)