POJOKBANDUNG.com, NGAMPRAH – Jumlah kebakaran tahun ini meningkat tajam dibandingkan dengan tahun lalu. Sejak Januari-November 2015 terjadi 115 kebakaran dengan total kerugian Rp 5,2 miliar. Sementara tahun lalu terjadi 43 kebakaran yang menelan 1 korban jiwa dan menyebabkan kerugian materi hingga Rp 25,7 miliar.
Hal tersebut diungkapkan Koordinator Lapangan UPTD Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung Barat Nurkamsyah, Jumat (6/11/2015). “Untuk mempercepat penanganan, kami juga minta kepada masyarakat agar cepat menghubungi kami jika ada kebakaran di wilayah mereka. Jadi, penanganan bisa dilakukan sesegera mungkin,” pungkasnya.
Ia mengatakan, dari 16 kecamatan, wilayah padat penduduk di Kabupaten Bandung Barat di antaranya berada di Ngamprah, Batujajar, Padalarang, dan Lembang. Terutama di wilayah Padalarang, sumber air sedikit sekali. Jadi, ketika ada kebakaran pihaknya mengandalkan pasokan air dari sumber air terdekat. “Kami masih bisa memanfaatkan titik-titik air yang ada,” katanya.
Meski demikian, dia mengungkapkan, minimnya hidran tidak begitu berpengaruh terhadap kinerja Damkar. Soalnya, pasokan air di lapangan bisa diperoleh dari sumber air terdekat.
Di Lembang pun, sering kali kami mengambil pasokan air dari tempat-tempat wisata. Begitu juga dengan wilayah lainnya, pasokan air diperoleh dari sumber air di dekat lokasi kebakaran,” tuturnya.
Saat ini, dia menambahkan, Damkar Bandung Barat memiliki 5 armada, 3 di antaranya ditempatkan di Padalarang, serta di Cililin dan Lembang masing-masing 1 unit. Namun untuk mengatasi kebakaran, armada pemadam kebakaran dari daerah tetangga juga kerap diperbantukan. (bie)