POJOKBANDUNG.com, PASIRJAMBU – Warga Kampung Cisondari Desa Cisondari Kecamatan Rancabali Kabupaten bandung digegerkan penemuan dua mortir Peninggalan perang, Kamis (5/11/2015).
Dua mortir berusia puluhan tahun tersebut, ditemukan oleh Aep (41) sekitar pukul 10.45 ketika dia sedang menggali sumur di Rumah Titin (40) warga RT 02/01, Kampung Cisondari, Desa Cisondari Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung.
Dipaparkan Aep, pada awalnya dia tidak mencurigai jika sumur yang sedang digalinya terdapat mortir, namun ketika penggalian baru sedalam satu meter, Dia melihat sebongkah bersi berbentuk bulat lonjong.
“Kirain besi biasa, makanya saya terus gali sampai akhirnya seluruh bentuknya terlihat,”ujar Aep.
Namun, ketika seluruh bagian roket terlihat, Aep merasa curiga, karena bentuk besi yang terkubur dalam tanah tersebut menyerupai roket.
“Ada dua besi berbentuk sama di sumur yang sedang saya gali, awalnya saya tidak tahu itu apa, tapibentuknya seperti roket,” katanya.
Dia mencurigai, jika besi tersebut merupakan alat peledak karena berbentuk seperti roket, Aep kemudian membawa benda yang ditemukannya ke Halaman Kantor Desa Cisondari dan melaporkannya ke Kades.
Pihak Desa kemudian melaporkan penemuan benda mencurigakan itu ke Polsek Pasirjambu.
“Awalnya saya takut dan tidak berani mengangkatnya, tapi saya bawa ke Kantor Desa soalnya kalau didiamkan takut terjadi apa-apa,”imbuhnya.
Penemuan dua buah mortir di sumur yang sedang digali tersebut membuat warga berbondong-bondong untuk melihat dari dekat.
Kapolsek Pasirjambu, AKP Mochamad Ilyas mengatakan, saat menerima laporan dari pihak desa terkait penemuan mortir tersebut, petugas dari Polsek langsung mendatangi Kantor Desa untuk memastikannya.
Dia mengatakan, jika bendatersebut merupakan proyektil meriam yang diduga sisa-sisa perang kolonial. Dari pemeriksaan, satu buah mortir mempunyai panjang 35 sentimeter dan berdiameter 8 sentimeter. Sementara, satu mortir lagimempunyai panjang 8 sentimeter dengan diameter 4 sentimeter.
“Memang lokasi penemuan, dulunya merupakan pesawahan,sekarang baru menjadi perumahan penduduk, jadi dimungkinkan lokasi tersebut pernah digunakan untuk menyembunyikan senjata pada zaman perang,”ujarnya.
Pihaknya pun kini belum bisa memastikan mortir tersebut masih aktif atau tidak. Pasalnya, pihaknya tengah menunggu Unit Penjinak Bom (Jibom) Brimod Polda Jawa Barat.
“Untuk sementara kami masukan dulu ke dalam ember dan ditimbun oleh tanah. Takutnya masih aktif, jadi antisipasi agar tidak ada goyangan,” terangnya. (mld)