POJOKBANDUNG.COM, SERPONG – Indonesia menjadi pasar yang sangat menarik bagi negara tetangga. Dengan jumlah penduduknya yang mencapai 240 juta lebih, masyarakat Indonesia juga dikenal sangat konsumtif.
“Dalam kontesk ASEAN, Indonesia diibaratkan sebagai gadis cantik nan molek sehingga menarik minat banyak orang. Ini karena jumlah penduduknya 40 persen dari total penduduk negara ASEAN 600 jutaan,” papar Muchtar Azis, kasubdid Pengembangan dan Harmonisasi Standar Kompetensi Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) saat memberikan materi diskusi dalam acara Gapura BEM Universitas Surya yang digelar 30 Oktober hingga 1 November.
Dia menyebutkan, pemberlakuan MEA 31 Desember 2015 hanya untuk ketok palunya saja. Lantaran MEA sudah berlangsung lama di Indonesia, ditandai dengan maraknya produk luar negeri yang dipasarkan dalam negeri.
“Sebenarnya MEA sudah berlangsung lama, hanya resminya baru diketok palunya 31 Desember mendatang. Kalau kita cari buah-buahan di supermarket, sudah didominasi produk dari Tiongkok, Washington, Thailand. Produk lokal malah sangat jarang ada,” bebernya.
Demikian juga dengan SDM asing, sudah banyak yang bekerja di Indonesia. Dia menyontohkan kantor konsultan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan yang didominasi orang asing.
“Indonesia ini sasaran paling empuk dari negara luar. Setiap produk yang diluncurkan pasti cepat laku di Indonesia dibandingkan dengan konsumsi masyarakat di negara produsen,” tuturnya.
Dia menyontohkan, gadget, iphone, android yang diproduksi Jepang dan Tiongkok, berapapun harganya pasti cepat laku di Indonesia. Padahal di Jepang, konsumsi masyarakat atas barang tersebut rendah karena mereka lebih suka produk lama. (esy/jpnn)