POJOKBANDUNG.com, SOREANG – Kawanan pencuri sepesialis bengkel dan rumah kosong dibekuk Polres Bandung. Sebanyak tiga orang anggotanya diamankan dan seorang penadah masih dalam pencarian.
Kapolres Bandung, AKBP Erwin Kurniawan mengatakan tiga orang kawanan pencuri spesialis rumah kosong dan bengkel yang berhasil ditangkap adalah DN ,35, dari Cisurupan di Kabupaten Garut, TH ,29, dari Margaasih di Kabupaten Bandung, dan AR ,42, dari Cangkuang di Kabupaten Bandung. “Mereka biasa beoperasi di wilayah Kabupaten Bandung dan telah beraksi di tujuh lokasi di Kecamatan Margahayu, Margaasih, dan Katapang,”tutur Erwin, Jumat (30/10).
Dalam melakukan aksinya, kawanan pencuri tersebut membobol pagar rumah atau bbengkel yang tidak ditempati dengan menggunakan gunting kawat, kemudian masuk melalui genting bangunan. “Dari beberapa laporan pencurian yang masuk, kami melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap para pelakui,”ujarnya.
Para tersangka sendiri,ditangkap tidak jauh dari kediaman masing-masing. Dari tangan para tersangka,Polisi berhasil mengamankan puluhan barang hasil pencurian, seperti lima unit televisi,delapan mesin jahit, speaker, kompresor, material bangunan, mesin pompa air dan beberapa peralatan bengkel.
Para tersangka diancam Pasal 363 KUHPidana dengan hukuman tujuh tahun penjara. Mereka pun mendekam di sel tahanan Mapolres Bandung sambil menunggu proses pengadilan. “Kami masih memburu seorang tersnagka lagi yang menjadi penadah barang-baranghasil curian mereka,”ujarnya.
Kapolres mengimbau warga pemilik toko, rumah, atau bengkel, untuk lebih berhati-hati dalam menjaga tempat tinggal dan usahanya. Bangunan kosong atau ditinggal pemiliknya sangat rawan mengalami pencurian.
Salah seorang tersangka, TH ,29, mengaku barang-barang hasil curian tersebut dijualnya kepada salah seorang penadah yang menjadi kenalannya. Barang yang dijual, biasanya dengan harga Rp 1,5 juta. “Uang hasil penjualan barang ya untuk makan dan kehidupan sehari-hari saja. Karena saya tidak punya pekerjaan lain. Sudah melakukan pencurian tujuh kali di tujuh daerah,” ungkap TH.
Dirinya menambahkan, biasanya aksi yang dilakukannya bersama satu rekannya pada pukul 04.00. “Biasanya suka berdua, barang curiannya diangkut langsung tanpa pakai kendaraan apa-apa. Sebelumnya tidak ada pengincaran ke target, jadi spontan melihat rumah atau bengkel yang kondisinyamemungkinkan untuk dicuri,” jelasnya. (mld)