POJOKBANDUNG.com, NGAMPRAH – Bupati Bandung Barat, H. Abubakar mengaku miris terhadap pertumbuhan rentenir yang dinilai sangat cepat di Kab. Bandung Barat. Karena menurutnya, tidak sedikit masyarakat yang menyampaikan keluhan melalui pesan singkat kepada dirinya terkait permasalahan lilitan hutang dari lintah darat tersebut.
Abubakar menegaskan bahwa pihaknya mengaku sulit memberantas keberadaan lintah darat yang semakin merajalela. Pasalnya, tanpa disadari tingkat kebutuhan ekonomi masyarakat yang tinggi membuat mereka menjadikan rentenir sebagai bagian dalam memenuhi kebutuhannya, disamping cara pemasaran peminjaman yang cukup efektif dengan mendatangi langsung konsumen door to door.
“Kondisi perekonomian nasional memang meningkatkan kerawanan terhadap rentenir. Namun kami selaku pemerintah juga tidak bisa berbuat banyak, karena masyarakat sendiri juga membutuhkan. Hanya saja, ketika jatuh tempo membayar cicilan masyarakat kerap mengaku kesulitan mengingat tingginya suku bunga yang. Diberikan para lintah darat ini,” terangnya ketika meengukuhkan Pimpinan Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kab. Bandung Barat di Lantai 3 Gedung Utama Komplek Perkantoran Pemerintah Kab. Bandung Barat, Ngamprah, Jumat (30/10) pagi.
Melihat kondisi tersebut, Bupati menjelaskan bahwa peran koperasi sangat efektif dan dibutuhkan untuk meminimalisir pertumbuhan rentenir. Bercermin dari cara pemasaran yang dilakukan para lintah darat yang kerap menyulitkan masyarakat tersebut.
Abubakar meminta koperasi mengambil sisi positifnya dengan meningkatkan dan mendekatkn pelayanan kepada masyarakat melalui cara door to door serta mendatangi masyarakat secara langsung agar bersedia menjadi anggota koperasi.
“Kami akan terus mendorong koperasi untuk lebih meningkatkan dan mendekatkan pelayanannya dengan cara menjemput bola serta mendatanginya langsung dari pintu ke pintu. Sebab, banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat dari koperasi, salah satunya adalah memperoleh pinjaman dengan suku bunga yang sangat rendah,” tuturnya.
Bupati juga menerangkan bahwa melalui gerakan koperasi juga bisa mendongkrak kualitas Indeks Prestasi Manusia (IPM), karena bisa lebih memberdayakan masyarakat lebih baik lagi. Selain itu, dengan menjadi anggota koperasi, masyarakat juga bisa mendapatkan dukungan dan fasilitas serta kemudahan dalam pemberdayaan perekonomian.
Melihat kenyataan tersebut, Ketua Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Jawa Barat, Drs. H. Mustofa Jamaludin, M.Si, memandang bahwa potensi kopersi di Kab. Bandung Barat sangatlah tinggi, mengingat banyaknya koperasi-koperasi yang aktif. Bahkan, koperasi terbaik se-Asia Tenggara sekalipun berada di Kab. Bandung Barat, Yakni Koperasi Peternak Susu Bandung Utara (KPSBU) yng ada di Lembang. “Yang terpenting adalah, kita harus bisa lebih mengoptimalkan koperasi bukan dari segi jumlah saja, tetapi kualitas koperasi yang lebih baik,” imbuhnya.
Bahkan, jika melihat jumlah penduduk yang mencapai 1,6 juta jiwa, ia memandang perkoperasian Kab. Bandung Barat bisa maju lebih pesat lagi selain ditopang dengan tingginya kualitas sumber daya manusia dan sumber daya alam yang dimiliki. (bie)