POJOKBANDUNG.com, SOREANG – Pemerintah Kabupaten Bandung mentargetkan pembebasan lahan untuk Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) rampung pada November mendatang.
Asisten pemerintahan Pemkab Bandung, Yudi Haryanto mengatakan, masih ada sekitar lima persen lahan yang belum terbebaskan karena beberapa persoalan, baik administrasi maupun masalah harga.
“Ada sekitar 50 bidang lahan yang saat ini sedang proses verifikasi di BPN, jika sudah selesai proses di BPN,tinggal dibayarkan. Kami mentargetkan pembebasan lahan bisa rampung 20 November ini,” tutur Yudi, Sabtu (31/10/2015).
Ia mengatakan, masalah yang dihadapi oleh panitia pembebasan lahan adalah masih ada pemilik lahan yang belum sepakat dengan harga lahan yang ditentukan.
Menurut Yudi, ada 23 bidang lahan milik 7 orang warga yang belum menyepakati harga. Dimana beberapa diantaranya menginginkan naik kelas dari lahan kelas dua menjadi kelas satu.
“Ada juga yang menginginkan harganya Rp1 juta per meter, padahal sesuai dengan kajian tim apresial, harga tertinggi (kelas satu) ituhanya Rp360 ribu per meter,”ujarnya.
Untuk itu, pihaknya terus melakukan mediasi dengan pemilik lahan. Dia berharap masalah tersebut segera selesai ssuai dengan target.
“Memang kalau melihat Undang-undang nomor 2 tahun 2012 bisa konsinasi, tapi kita akan berupaya mencari mufakat, jangan sampai pembayarannya dititip di pengadilan,”katanya.
Lebih lanjut Yudi mengatakan, selain masih ada bidang lahan yang belum dibebaskan, terdapat juga ajuan dari masyarakat yang ingin lahannya ikut dibebaskan walaupun tidak masuk dalam lokasi pembangunan.
“Ada dua warga yang ingin rumahnya dibebaskan, soalnya jika proses pembangunan tol Soroja selesai, mereka akan terisolasi. Kita telah menyampaikan ajuan itu ke pusat, karena kita tidak bisa memutuskan,”tandasnya. (mld)