Jatuhnya Mahasiswa Unpar dari Bandros Belum Ada yang Tanggung Jawab

Bandros (khairizal maris)

Bandros (khairizal maris)

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG–Masalah insiden jatuhnya mahasiswa Unpar dari bus wisata Bandros Rabu (28/10) di Jalan Wastukancana, belum ada yang mengaku bertanggung jawab dari pihak Pemkot Bandung.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Herlan JS, Bandros dikelola pihak ketiga.
“Karena ini bentuknya CSR jadi pengelolaannya tidak boleh ke Pemkot, harus ke pihak ketiga seperti komunitas atau lembaga yang nantinya digunakan untuk publik,” kata Herlan.

Herlan menjelaskan, pengelolaan Bandros telah diserahkan kepada Komunitas Mang Dudung untuk bus Bandros warna kuning dan biru serta Badan Promosi Pariwisata Kota Bandung (BP2KB) untuk bus wisata Bandros warna merah. Di dalam Komunitas Mang Dudung ikut pula nama Neneng Zuraidah yang juga menjabat sebagai ketua Organisai Angkutan Darat (Organda) Kota Bandung.

Terkait insiden jatuhnya mahasiswa Unpar dari Bandros, Herlan mengaku bukan tanggung jawabnya. “Itu merupakan tanggung jawab penyewa,” tandas Herlan.

Karena saat itu Bandros tengah disewa Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) sehingga insiden itu jadi tanggung jawab Dispora.
Untuk mengevaluasi operasional bus wisata Bandros, Herlan masih menunggu inisiatif dari Dinas Perhubungan. Menurut dia, Dinas Perhubungan juga ikut andil dalam hal pengawasan kelaikan jalan.

“Sudah bagi-bagi tugas, contohnya untuk kelaikan jalan oleh Dishub. Disbudpar hanya menggunakan Bandros untuk tamu,” imbuhnya.

Hingga saat ini pihak Disbudpar Kota Bandung belum dipanggil oleh pihak kepolisian terkait jatuhnya mahasiswa Unpar dari Bandros itu. “Ya, karena memang tidak terlalu ada kaitan dengan Disbudpar,” jelasnya.

Jumlah Bandros, lanjut Herlan, ada enam unit, dengan tarif penyewaan sebesar Rp 750 ribu untuk biaya perawatan dan bahan bakar.

Sementara, Neneng Zuraidah membantah jika pihaknya sudah menjadi pengelola bus wisata Bandros seperti yang dikatakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung. “Belum ada penyerahan (pengelolaan). Baru pengawasan saja,” akunya. (mur)

Feeds