CIMAHI – Jumlah dokter spesialis di Kota Cimahi masih kurang, misalnya dokter spesialis untuk penyakit paru-paru di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat belum ada, sementara yang baru ada hanya di RS Dustira itupun jumlahnya hanya satu orang saja. “Ada sekitar 400 dokter di Cimahi, namun rata-rata dokter umum, bukan spesialis,” ungkap Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Cimahi, dr.Zakaria Ansyori, Kemarin.
Zakaria mengatakan, untuk mengatasi kekurangan dokter spesialis ini mestinya dokter-dokter ini harus melanjutkan sekolahnya lagi. Dimungkinkan, masih ada mahasiswa kedokteran yang sampai saat ini belum lulus kuliah, “atau, ada juga dokter spesialis yang praktek di luar Cimahi, “ujarnya, Kamis (29/10/2015).
Dia mengatakan, perlu ada pemerataan SDM di sejumlah daerah yang belum terjangkau dokter. Untuk itu diharapkan dokter-dokter baru bisa berani bekerja keluar daerah agar tercipta pemerataan SDM untuk profesi dokter ini. “Kami sih menganjurkan sebaiknya dokter-dokter yang baru itu harus berani keluar daerah agar jumlah dokter merata di seluruh daerah ,” ucapnya.
Kabid Medis RSUD Cibabat Cimahi, dr. Reri Marliah menyebutkan, untuk dokter spesialis di RSUD Cibabat ada sebanyak 47 orang, untuk dokter umum dan dokter gigi ada 25 orang. Pihaknya mengaku masih membutuhkan dokter spesialis, diantaranya paru-paru, jantung serta kulit dan kelamin. “Saat ini kami hanya memiliki satu dokter spesialis kulit dan kelamin saja,” ungkapnya.
Sementara itu, Sektetaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi Fitriani Manan menyebutkan, jumlah dokter yang praktek di Kota Cimahi baik yang praktek di RSUD maupun di tempat kesehatan lainnya jumlahnya mencapai 220 dokter. Sementara untuk dokter spesialisnya ada sebanyak 66 orang.
Dari 220 dokter yang praktek di Cimahi, dua sampai 3 orang telah berpraktek di 13 puskesmas di Cimahi. Fitri mengklaim, keberadaan dokter ini telah sesuai dengan Permenkes No 75 tahun 2014 yang menyebutkan bahwa satu puskesmas minimal ada ditiap kecamatan. “Di Cimahi, saya kira sudah lebih dari cukup karena bukan hanya satu puskesmas tapi lebih dari satu di setiap kecamatan,” ungkapnya.(ham)