Belgia Tertarik Investasi Pelabuhan di Jabar

pelabuhan

pelabuhan

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG– Rencana pemindahan lokasi pelabuhan internasional Jawa Barat dari Cilamaya, Kabupaten Karawang ke Kabupaten Subang mendapat respons positif dari negara luar. Bahkan, negara asing pun tertarik untuk menanamkan investasinya itu.

Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Jabar Nanang M Masoem mengatakan, terdapat sejumlah negara yang sudah menyatakan ketertarikannya untuk membangun pelabuhan pengganti Cilamaya. Beberapa di antaranya adalah Jepang, Tiongkok, dan Belgia.

Berbeda dengan Jepang dan Tiongkok, ketertarikan Belgia untuk membangun pelabuhan Jabar terlihat dari obrolan ringan antara Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dengan Duta Besar Belgia untuk Indonesia, di Gedung Sate, Bandung, Kamis (29/10).

Kunjungan dubes Belgia ini dimanfaatkan Heryawan untuk menawarkan rencana pembangunan pelabuhan pengganti Cilamaya.

Tawaran Gubernur pun disambut baik oleh Belgia yang menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi dan membangun pelabuhan pengganti Cilamaya.

“Belgia sangat tertarik untuk membangun infrastruktur terutama pelabuhan termasuk kereta. Karena Belgia ini salah satu negara eropa yang jago dalam pelabuhan. Pelabuhan terbesar itu ada di Belgia,” kata Nanang.

Nanang menjelaskan, Gubernur tidak hanya menawarkan kepada Belgia, namun juga ke negara-negara lain. Menurutnya, Heryawan membuka kesempatan bagi negara mana pun untuk bekerjasama dengan Jabar khususnya dalam pembangunan infrastruktur pelabuhan pengganti Cilamaya.

Bahkan, jauh sebelum muncul ketertarikan dari Belgia, tambah Nanang, Jepang sudah lebih dulu menyatakan minatnya untuk membangun pelabuhan pengganti Cilamaya tersebut. Tak berselang lama setelah Jepang, Pemprov Jabar pun menerima proposal dari Tiongkok yang juga tertarik untuk berinvestasi di pelabuhan internasional tersebut.

“Dengan Belgia masih dalam tahap pembicaraan. Intinya Pak Gubernur terbuka dan memberikan kesempatan terhadap negara mana pun yang berminat. Bahkan rencananya, minggu depan saya akan ke Jerman menawarkan juga kepada mereka (Jerman),” paparnya.

Dia berharap akan segera bertemu dengan investor yang tepat sehingga pembangunan akan segera direalisasikan. “Apalagi Pak Wapres meminta pelabuhan itu sudah bisa beroperasi pada 2017 atau 2018,” lanjutnya.

Selain berupaya menjaring investor yang berminat membangun pelabuhan internasional Jabar tersebut, saat ini Pemprov Jabar pun tengah mencari lokasi terbaik sebagai pengganti pelabuhan Cilamaya. Alternatifnya yakni di Cirebon, Indramayu, dan Subang. “Namun kemungkinan di Subang,” ucapnya.

Pembangunan pelabuhan pengganti Cilamaya tersebut sangat penting bagi Indonesia terutama untuk Jakarta dan kawasan industri di Jabodetabek.

Keberadaan pelabuhan baru ini dinilai akan mengurangi beban logistik di Pelabuhan Tanjung Priok dan mempermudah penyaluran logistik untuk dan dari daerah Jabar. Selain menawarkan untuk berinvestasi membangun pelabuhan pengganti Cilamaya,  Nanang mengaku tengah fokus untuk menawarkan peluang investasi khususnya infrastruktur kepada negara-negara eropa seperti Jerman, Belanda, dan Belgia. Selama ini, investasi di Jabar didominasi dari negara-negera Asia seperti Jepang, Korea, dan Tiongkok. (agp)

Feeds