Tahun Depan Bandung Siapkan Rp 100 M

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (kiri) dan Direktur Innovation and Strategic Portfolio PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) Indra Utoyo menyapa para peserta lomba pembuatan aplikasi Hackathon Merdeka 2.0 di Bandung Digital Valley, Gedung Research and Development Telkom Bandung, Sabtu (24/10/2015).

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (kiri) dan Direktur Innovation and Strategic Portfolio PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) Indra Utoyo menyapa para peserta lomba pembuatan aplikasi Hackathon Merdeka 2.0 di Bandung Digital Valley, Gedung Research and Development Telkom Bandung, Sabtu (24/10/2015).

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung mengalokasikan dana Rp 100 miliar untuk pembangunan smart city tahun depan. Tahun ini anggaran smart city Kota Bandung sebesar Rp 25 miliar. Bandybg smart city diproyeksikan selesai dalam waktu tiga tahun sejak 2014.

Demikian diungkapkan Walikota Bandung, Ridwan Kamil, pada pembukaan Hackathon Merdeka 2.0 di Menara Research Development Center (RDC) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom), Jln. Gegerkalong Hilir, Bandung, Sabtu (24/10/2015). Kegiatan ini digelar serentak di 27 kota Indonesia dan Sydney, Australia.

“Smart city dibangun untuk mengonversikan urusan manual menjadi digiyal, mulai dari masalah kependudukan, seperti pembuatan KTP, sampai komplain warga,” katanya.

Untuk membangun smart city tersebut, menurut dia, saat ini Kota Bandung baru memiliki 320 dari 1.000 aplikasi yang diperlukan. Sebagai gambaran, menurut dia, Singapura sebagai smart city memiliki 1.600 aplikasi, mulai dari kependudukan hingga lalu lintas.

“Saat ini kami sedang mempersiapkan tim coding khusus untuk memenuhi kebutuhan aplikasi tersebut dan kegiatan seperti ini sangat kami perlukan untuk mendapatkan sumber daya dan aplikasi yang dibutuhkan guna mendukung program smart city,” tuturnya.

Ia mengakui, untuk membangun smart city memang bukan hanya diperlukan keberadaan aplikasi, tapi juga infrastruktur dan peningkatan kemampuan sumber saya manusia (SDM) penunjang. Itulah, menurut dia, mengapa Kota Bandung memerlukan waktu tiga tahun untuk membangun smart city.

(agp)

Feeds