PDAM
POJOKBANDUNG.com, BANDUNG — Kasie Instalasi Dago Pakar PDAM Kota Bandung Jhoni Wahdanu, mengakui untuk memenuhi kebutuhan air baku, PDAM Kota Bandung mengambil air baku di dua tempat, yakni di Bandung Utara dan Bandung Selatan.
“Kita memang mengambil air baku di Bandung Utara dan Bandung selatan. Namun yang paling banyak dari Bandung Selatan,” ujar Jhoni.
Saat ini, PDAM Tirtawening Kota Bandung mengalami kekurangan air baku, menyusul keringnya Situ Cileunca, di Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Jhoni mengatakan, dalam kondisi normal, sekitar 2 ribu liter per detik, per hari. Namun, dalam kondisi sekarang hanya bisa 400 liter per detik.
“Kalau kondisi mau normal, harus ada minimal air yang menggerakan turbin sekitar 22 juta meter kubik. Sementara sekarang masih di bawah 10 juta meter kubik. Jadi ya dibutuhkan hujan sekitar dua bulan,” paparnya.
Karenanya, PDAM Kota Bandung melakukan berbagai cara agar tetap bisa melayani pelanggan walaupun tidak maksimal. Salah satunya dengan pemadaman bergilir.
Berdasarkan pantauan, air Situ Cileunca kering kerontang, yang terlihat hanya daratan, dan bekas saluran-saluran air.
“Dengan keringnya air di Situ Cileunca, maka pasokan air ke Situ Cipanunjang berkurang drastis,” tegasnya. (mur)
