Gojeg
POJOKBANDUNG.com, BANDUNG– Ratusan tukang ojeg pangkalan mendatangi Mapolrestabes Bandung, Senin (26/10/15).
Kedatangan ratusan pengojeg pangkalan tersebut atas panggilan Kapolrestabes Bandung Angesta Romano Yoyol, guna mediasi terkait keributan antar ojeg pangkalan dengan ojeg online (Gojeg) beberapa waktu lalu.
Dalam mediasi tersebut, para ojeg pangkalan, menuntut keberadaan gojeg yang selama ini, menurut mereka telah menurunkan penghasilan para ojeg pangkalan.
Ketua Paguyuban Angkutan Roda Dua, Kukuh Nuryanto yang mewakili para ojeg pangkalan, mengatakan dengan hadirnya gojeg yang mengambil penumpang dengan sistem jemput kerumah, ojeg pangkalan pun mendapat imbas tidak mendapat muatan.
“Kita minta untuk dinas terkait, termasuk kepolisian untuk memfasilitasi gojeg membuat perjanjian secara tertulis, dimana gojeg tersebut, tidak mengambil penumpang di pangkalan atau wilayah pangkalan, jadi saling punya etika, gojeg antar penumpang sampai pangkalan saja, selebihnya diserahkan ke ojeg pangkalan,” kata Kukuh di Mapolrestabes Bandung, Senin (26/10/15).
Dalam tuntutannya pun, mereka pun menuntut untuk gojeg agak mentarifkan juga wajar, gojek harus pakai atributkan selama beroprasi dan gojeg pun harus punya pangkalan tersendiri.
Selain itu para ojeg pangkalan juga meminta untuk wali kota berdayakan para ojeg pangkalan yang sudah ada.
“Di Bandung raya ini, ada sekitar 6.800 ojeg pangkalan, berdayakanlah mereka, kalau dihilangkan begitu saja kan kasian, terus saya juga dengan wali kota akan membuatkan aplikasi untuk para ojeg pangkalan, itu kita sambut baik, asal wali kota dapat memfasilitasinya, seperti memberikan hp-nya,” jelasnya.
(cesar)
