POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – DPRD Jawa Barat meminta Komisi Pemilihan Umum menyisir kembali daftar pemilih jelang pemilihan kepala daerah serentak di Jabar, Desember mendatang. Hal ini seiring ditemukannya pemilih fiktif dan ganda di Kabupaten Bandung.
Ketua Komisi I DPRD Jabar Syahrir mengatakan, KPU tingkat provinsi dan kabupaten/kota harus serius dalam mendata pemilih. Hal ini sangat penting agar pilkada serentak berjalan baik.
“Bahkan harusnya tidak boleh ada lagi pemilih fiktif,” kata Syahrir di Bandung, Senin (26/10/2015). Terlebih, lanjut Syahrir, KPU Jabar telah berjanji akan menciptakan pilkada serentak yang tertib.
“Salah satunya menyangkut pemilih. Mereka berjanji akan mendata pemilih seakurat mungkin. Ini sangat penting,” katanya.
Dengan masih adanya pemilih bermasalah, Syahrir menilai kinerja KPU belum maksimal. Lebih lanjut Syahrir katakan, masih adanya persoalan pemilih ini dikarenakan belum baiknya pendataan penduduk.
Pelaksanaan program KTP elektronik belum dilakukan menyeluruh. “E-KTP belum maksimal. Apalagi sekarang ada perbaikan, Mendagri belum meneruskan lagi. Jadi datanya seperti apa,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Panwaslu Kabupaten Bandung menemukan 10 ribu pemilih fiktif untuk pilkada serentak di daerah tersebut. Bahkan di salah satu kecamatan terdapat 4 ribu lebih pemilih ganda.
Ketua Panwaslu Kabupaten Bandung Ari Haryanto mengatakan, pemilih ganda yang ditemuinya ini memiliki kesamaan pada semua bentuk identitas pemilih seperti nama, alamat, dan tanggal lahir. “Ada juga yang nama, alamat sama, tapi tanggal lahirnya berbeda,” kata Ari di kantor Panwaslu Jabar, Bandung, kemarin.
Oleh karena itu, pihaknya akan merekomendasikan pendataan pemilih ulang. “Pemutakhiran pemilih. Sehingga warga yang belum terdaftar pun masih memiliki kesempatan,” pungkasnya. (agp)