POJOKBANDUNG.com, BANDUNG– Paham Pancasila harus terus dijaga keberadaannya di Tanah Air. Ini diyakini mampu menjaga keutuhan Indonesia di tengah era globalisasi saat ini.
Hal tersebut terungkap dalam diskusi bertema ‘Reaktualisasi Nilai-nilai Pancasila Dalam Menghadapi Komunisme Gaya Baru’ yang digelar Lingkar Studi Pancasila Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, di kampus UPI, Bandung, Kamis (22/10). Diskusi tersebut dihadiri akademisi UPI, Prayoga Bestari, serta aktivis UPI, Asep Ikbal.
Prayoga mengatakan, era globalisasi membawa paradigma berpikir masyarakat bahwa batas negara bukanlah penghalang dalam memperoleh informasi terkait apa pun. “Dalam perkembangannya, terjadi interaksi antar negara dalam rangka memenuhi kebutuhan,” katanya.
Kondisi ini mengancam keberadaan ideologi Pancasila yang dianut Indonesia. Terlebih, informasi mengenai ideologi lainnya bisa dengan mudah diterima masyarakat setelah adanya teknologi internet.
Maka dari itu, kata Prayoga, pemerintah harus mengantisipasinya dan tidak menganggap enteng hal ini. Salah satu caranya yakni dengan mengurangi ketergantungan terhadap negara lain.
“Cara lain yang digunakan adalah melalui aspek ekonomi. Bagaimana agar suatu negara mengalami ketergantungan. Ini disebut teori ketergantungan,” katanya.
Dia menyebut, menurut Presiden pertama, Soekarno, Pancasila bukan sekedar ideologi. Pancasila merupakan hasil renungan terhadap nilai-nilai, tradisi, dan adat istiadat di Indonesia.
“Artinya, Pancasila harus kita pertahankan. Bukan lagi sebagai alat mencapai tujuan negara, tapi Pancasila lebih tinggi daripada hanya sekedar alat, karena merupakan saripati kepribadian bangsa Indonesia,” katanya.
Pada 50 tahun silam, Indonesia berhasil menjaga Pancasila sebagai ideologi. Saat itu, negara kepulauan ini berhasil menghalau paham komunisme yang merasuk ke sebagian warga.
Namun, lanjut Prayoga, hal ini bukan berarti Indonesia akan terbebas dari ajaran komunis. “Apalagi saat ini di banyak negara seperi China, Kuba, Rusia, Korea Utara dan sebagainya, ajaran komunis masih berkembang pesat. Komunis akan terus berupaya agar ajaran ini terus berkembang di negara lain,” katanya.
Dia pun kembali menegaskan pentingnya seluruh elemen bangsa untuk menjaga Pancasila sebagai satu-satunya ideologi. “Pancasila harus tetap kita jaga dan amalkan serta terus sosialisasikan. Agar tetap tegap menghadapi kondisi arus global yang begitu bebas,” pungkasnya.(agp)