POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Sopir ojek pangkalan (Opang) dan Go-Jek ribut di Bundaran Cibiru, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung, Jawa Barat. Polisi turun tangan guna mendinginkan situasi dan mencegah bentrok kembali pecah.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Angesta Romano Yoyol berencana mengundang para pengurus opang dan manajemen Go-Jek. “Senin mendatang, kami akan melakukan pertemuan dengan pengurus ojek pangkalan dan Go-Jek. Tempatnya di Polrestabes Bandung,” ucap Yoyol, Kamis (22/10/2015).
Sesepuh perkumpulan ojek di Bandung menyikapi secara bijak perseteruan jasa ojek konvensional dan ojek layanan online tersebut. “Harus cari solusi. Semua sama-sama cari makan,” kata Ketua Paguyuban Angkutan Roda Dua Bandung, Kukuh Rianto, kepada wartawan di Mapolsek Panyileukan, Jalan AH Nasution, Kota Bandung, .
Kukuh menyambagi lokasi keributan untuk menenangkan puluhan sopir opang yang saban hari mangkal di Jalan Manisi atau dekat Bundaran Cibiru. Kukuh juga sempat berdiskusi bersama Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Romano Angesta Yoyol.
“Harus saling bersinergi antara ojek pangkalan dan Go-Jek. Intinya saling menjaga etika. Masing-masing demi urusan perut,” ucap Kukuh.
Dia mengklaim sopir opang yang terdata gabung paguyuban sebanyak 6.682 orang. Mereka menyebar di seluruh Kota Bandung. Kukuh menjelaskan, gejolak sopir opang dan Go-Jek di Bandung mulai menyeruak sejak Agustus 2015.
Kukuh mengaku belum mengetahui pemicu keributan opang dan Go-Jek di Bundaran Cibiru. Dia berharap unsur pemerintahan dan pihak terkait segera berembuk mencari jalan terbaik agar perselisihan tidak berkepanjangan. “Nanti akan ada pertemuan yang diharapkan menghasilkan solusi dan kesepakatan,” ujar Kukuh. (cesar)