Yaya Tak Happy di City

Yaya+Toure+Manchester+City+FC+Training+Session+EqmgGkRi49ex

PEMAIN :Yaya Troure saat dalam sesi latihan Manchester City.

POJOKBANDUNG.com, YAYA Toure adalah nyawa di lini tengah Manchester City sejak didatangkan dari Barcelona pada Juli 2010 dengan banderol GBP 24 Juta (Rp 509 Miliar). Selama empat musim, dirinya selalu konsisten menjadi box to box midfielder di City dengan membuahkan dua gelar Premier League dan satu Piala Liga.

Selain itu, dirinya juga termasuk tajam untuk ukuran seorang gelandang. Selama empat musim bersama The Citizen, sebutan Manchester City, Yaya mencetak 66 gol dimana musim 2013-2014 merupakan musim terbaiknya dimana pilar timnas Pantai Gading mencetak 20 gol di liga dan 24 di semua ajang.

Namun, pada musim ini, produktivitas, maupun pergerakannya seperti macet. Dari delapan pertandingan yang sudah dilewati, Yaya hanya mencetak satu gol ketika City membekap West Bromwich Albion (WBA) pada laga perdana Premier League 10 Agustus lalu.

Dirinya mengaku menurunnya performa yang dihadapi saat ini sebagai akibat dari kegalauannya. “Aku sering sekali merasa tidak bahagia. Sering,” ujar Yaya dalam pengakuannya seperti dilansir L`Equipe.

Gelandang yang memulai petualangannya di Eropa dengan memperkuat raksasa Ukraina Metalurh Donetsk itu menyatakan sudah lama memendam perasaannya. Tepatnya ketika Yaya mendapat ‘sambutan’ dari media-media Inggris ketika dia mendarat di Manchester.

“Ketika aku sampai ke City pada 2010, aku mendengar orang-orang berkata bahwa aku bakal membunuh sepakbola,” katanya seperti dilansir Daily Mail. ” Para jurnalis menanyakan gajiku. Tapi aku ada untuk membantu klub ini tumbuh sekaligus memenangkan gelar,” imbuhnya.

Yaya termasuk pemain dengan gaji tertinggi di City. Dengan kontrak tersisa 18 bulan, setiap pekan pemain yang mengenakan nomor punggung 42 itu menerima tak kurang dari GBP 220 Ribu (sekitar Rp 4,67 Miliar).

Banyak yang menganggap nominal sebesar itu merupakan pemborosan. Terlebih ketika mengingat performanya akhir-akhir ini. Faktor usia dan baru saja pulih dari cedera hamstring yang diderita musim lalu membuat penampilannya musim ini inkonsisten. Puncaknya adalah ketika manajer City Manuel Pellegrini menggantinya dengan Fernando di babak kedua ketika City menggilas Bournemouth 5-1 pekan lalu.

Karena itulah, Yaya begitu terpengaruh dengan kritik yang diterimanya dan mengatakan bahwa media Inggris tidak adil dengan pemberitaan mereka yang sangat tidak berimbang.

“Aku melewatkan hampir dua pekan (di Premier League) dan aku langsung dikritik karena tidak mencetak banyak gol seperti musim lalu?” sergahnya. “Disini, ketika hal buruk terjadi, media Inggris langsung membesarkan kesalahannya. Sebaliknya, mereka langsung menempatkannya di ruang bawah tanah. Kami, orang Afrika, ketika kami melakukan pekerjaan kami dengan baik, kami berharap dapat diingat,” keluhnya.

Pellegrini pun berusaha menenangkan Yaya dengan mengatakan bahwa dirinya memilih menariknya karena khawatir cedera hamstring-nya bakal kembali kambuh. Apalagi, dirinya diharapkan bisa memberikan kontribusi maksimal di kandang sendiri.

“Aku tidak memikirkan Sevilla. Aku memikirkan Yaya,” tutur pelatih asal Cile tersebut. “Anda harus ingat bahwa Yaya hanya bermain 45 menit pada laga terakhir Liga Champions di Jerman sebelum cedera. Selama jeda internasional, dia berlatih selama 3-4 hari terakhir. Jadi, aku rasa 45 menit sudah cukup,” tandas Pellegrini. (apu)

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …